PON XXI Tuai Kritik, Panitia Cuma Bisa Pasrah dan Berjanji Perbaiki
ABATANEWS, ACEH — Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut terus menjadi sorotan, terutama terkait kesiapan infrastruktur. Salah satu yang paling dikeluhkan adalah kondisi GOR Bola Voli Indoor di Sumut Sports Center. Venue ini dinilai belum layak digunakan, meski ajang olahraga terbesar di Indonesia tersebut sudah semakin dekat. Panitia mengakui bahwa pembangunan terlambat dan beberapa fasilitas memang belum rampung, namun mereka berjanji untuk memperbaikinya.
Ketua Harian PB PON Sumut, Baharuddin Siagian, dalam konferensi pers pada Kamis (12/9), membenarkan bahwa infrastruktur di GOR Bola Voli belum sepenuhnya selesai. “Memang venue terkesan belum siap, karena pembangunan baru dimulai pada awal Agustus,” ujarnya. Menurut Baharuddin, keterbatasan waktu menjadi alasan utama mengapa venue belum siap digunakan.
Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah akses jalan bagi para atlet. Mereka harus berjalan kaki menuju venue akibat miskomunikasi terkait rute yang seharusnya digunakan. Baharuddin menjelaskan, seharusnya para atlet masuk melalui pintu depan, namun karena adanya persiapan kedatangan Presiden Jokowi, pintu depan harus steril, sehingga mereka terpaksa masuk dari belakang.
Selain masalah akses, kondisi infrastruktur venue juga belum optimal. Baharuddin mengakui bahwa bahkan hingga penutupan PON nanti, perbaikan tidak akan selesai sepenuhnya. Meski begitu, pihaknya berjanji akan terus melakukan perbaikan selama pelaksanaan PON berlangsung. “Kita terus melakukan perbaikan, baik infrastruktur maupun akses jalan,” tambahnya.
Namun, Baharuddin menegaskan bahwa di luar venue voli, hampir tidak ada keluhan terkait infrastruktur venue lain. Meski demikian, beberapa masalah seperti transportasi dan akomodasi sempat menjadi perhatian, namun menurutnya hal itu sudah terselesaikan.
Ia pun berjanji bahwa segala kendala yang muncul saat ini akan segera diatasi, agar tidak mengganggu pelaksanaan PON. “Yang sudah jadi persoalan hari ini, besok diusahakan tidak ada lagi,” tutupnya.
Dengan berbagai kendala yang dihadapi, PON XXI di Aceh dan Sumut menjadi tantangan besar bagi panitia untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Namun, kritik dari atlet dan kontingen mengingatkan bahwa kesiapan infrastruktur tidak bisa dianggap enteng, mengingat pentingnya kenyamanan dan keselamatan dalam sebuah perhelatan olahraga berskala nasional.