Pj Gubernur Sulsel Buka Rapat Kerja Yayasan Canno Petta Lampe Uttu Cakkuridie Wajo 

Pj Gubernur Sulsel Buka Rapat Kerja Yayasan Canno Petta Lampe Uttu Cakkuridie Wajo 

ABATANEWS, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menghadiri pelantikan Pengurus dan Rapat Kerja Yayasan Canno Petta Lampe Uttu Cakkuridie Wajo Periode 2023-2028, di Max One Hotel, Makassar, Sabtu (21/10/2023).

Hadir Ketua Dewan Pembina Yusran Paris AM dan Ketua Dewan Pendiri Andi Alimuddin Unde. Di sela rapat kerja tersebut juga dilakukan penyerahan Wakaf Rumah Tahfidz.

Pj Gubernur Bahtiar mengatakan, Tana Wajo selama ini banyak melahirkan pemimpin di tingkat lokal dan nasional, serta pemimpin masyarakat.

“Pemimpin perlu cara baru membuat masyarakat lebih produktif. Yayasan ini akan disegani apabila bisa menjadi alat yang mensejahterakan masyatakat,” katanya.

Mantan Direktur Ormas Kemendagri ini punya harapan besar, yayasan ini menjadi organisasi volunteer masyarakat. Menurutnya, yayasan/komunitas penting untuk membantu pemerintah yang memiliki keterbatasan. Maka, ketika ada komunitas atau kelompok, baik itu bentuk patembayan (bersifat sementara diikat pemikiran sama) atau paguyuban, secara sosiologi bisa menjadi relawan di masyarakat

“Ini kita menumbuhkan kekuatan dari masyarakat. Maka kita perlu orang-orang dari masyarakat itu sendiri yang mengurusi warganya. Karena kekuatan dan tangan-tangan pemerintah itu terbatas,” ujarnya.

Lebih jauh ia mengatakan, basis pekerjaan masyarakat di Wajo diantaranya petani, nelayan dan peternak. Ia menjelaskan terkait keunggulan di bidang pertanian, namun harus didukung dengan air. Termasuk melalui upaya memompa air ke sawah dari sumbernya.

“Saya lihat kata kuncinya ada air. Pertanyaannya, bagaimana mendapatkan air di masa kering,” imbuhnya.

Wajo memiliki sumber air. Ia pun telah memerintahkan dilakukan upaya agar air yang ada di Danau Tempe mengaliri sawah-sawah petani. “Kita bisa lihat sekarang sawah-sawah petani kita sudah dialiri air,” ungkapnya.

Ketua Dewan Pendiri, Andi Alimuddin Unde, menjelaskan, yayasan ini awalnya berbentuk paguyuban, lalu dilegalkan menjadi organisasi.

“Maka dibentuklah yayasan yang awalnya paguyuban. Agar kegunaanya lebih meningkat, diformalkan dengan legalitasnya. Maka dibentuk yayasan ini. Harapan kita, bisa melakukan aktivitas yang lebih fokus pada pendidikan, sosial dan budaya, keagamaan dan ekonomi,” jelas Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Hasanuddin ini.

Ia berharap kontribusi yang diberikan berkesinambungan dan memberikan kontribusi di Indonesia, khususnya Sulsel serta Wajo.

“Ini bukan lembaga adat, usianya juga baru dan belum setahun. Semoga bisa memberi kontribusi terhadap masyarakat. Seperti harapan Bapak Gubernur agar menjadi organisasi volunteer masyarakat, harapan kami juga ke sana,” tandasnya.

Berita Terkait
Baca Juga