Pesawat China Eastern Jatuh di Perbukitan Guangxi, Bawa 132 Penumpang
ABATENEWS, CHINA — Sebuah pesawat penumpang china yang mengangkut 132 penumpang jatuh di lereng bukit berhutan di China Selatan.
China Eastern Airlines Boeing 737-800 terbang dari Kunming ke Guangzhou dan jatuh di provinsi Guangxi serta terbakar.
Belum diketahui jumlah korban dan penyebab kecelakaan tersebut. Tim penyelamat tidak melihat tanda-tanda korban selamat.
Dilansir BBC News, maskapai penerbangan China umumnya memiliki catatan keselamatan yang baik – kecelakaan besar terakhir terjadi 12 tahun lalu.
Kecelakaan itu telah menyebabkan kejutan di China di mana Presiden Xi Jinping telah memerintahkan penyelidikan segera untuk menentukan penyebabnya. China Eastern Airlines dilaporkan telah mengandangkan semua 737-nya.
Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa pesawat kehilangan ketinggian dengan cepat dari ketinggian jelajahnya sebelum jatuh ke tanah.
Lebih dari 600 responden darurat telah berada di lokasi kecelakaan. Petugas pemadam kebakaran mencapai tempat kejadian terlebih dahulu dan berhasil memadamkan api di perbukitan yang disebabkan oleh kecelakaan itu.
Pictures from the scene of a #Boeing 737 crash in south #China.
latest: https://t.co/otZytipiEw pic.twitter.com/IBFrkJDsK3
— CGTN (@CGTNOfficial) March 21, 2022
Rekaman yang diambil oleh penduduk desa setempat dan dibagikan di media sosial China menunjukkan api dan asap dari kecelakaan itu, dan puing-puing pesawat berserakan di tanah.
Standar keselamatan udara dan penerbangan di China telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir setelah serangkaian kecelakaan pada 1990-an dan kecelakaan seperti ini sudah sangat jarang terjadi.
Kecelakaan pesawat besar terakhir di negara itu terjadi pada Agustus 2010, ketika sebuah penerbangan dari Harbin jatuh di timur laut Yichun selama cuaca berkabut, menewaskan 42 orang.
China Eastern telah membuat hotline untuk orang-orang yang mencari informasi tentang mereka yang ada di dalam pesawat. Maskapai mengubah logonya di akun Weibo menjadi abu-abu dan juga mengubah situs webnya menjadi hitam putih sebagai tanda berkabung.
Maskapai itu adalah milik negara dan salah satu dari tiga maskapai besar China, bersama dengan China Southern dan Air China.
Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan pihaknya juga telah mengirim penyelidiknya ke tempat kejadian.
Penerbangan MU5735 meninggalkan Kunming pada 13:11 waktu setempat (05:11 GMT) dan dijadwalkan tiba di Guangzhou pada 15:05.