Pertumbuhan Ekonomi di Sulsel hingga April, Tertinggi Ketiga di Pulau Sulawesi
ABATANEWS, MAKASSAR — Kantor Perwakilan (Kanwil) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Sulawesi Selatan merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode hingga 30 April 2023 yang diselenggarakan pada Kamis (25/5/2023), dan berlangsung secara daring.
Kepala Kanwil DJPb Sulsel, Supendi mengatakan, untuk pertumbuhan ekonomi di Sulsel, pertumbuhannya terbilang baik, yakni mencapai 5,29.
“Urutan ketiga di Pulau Sulawesi, setelah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Inflasi yang perlu diwaspadai bulan lalu yang mencapai 5,86 menurun menjadi 4,81, namun masih diatas tingkat inflasi nasional sebesar 4,33,” katanya.
Ia pun mengungkap, apa yang membuat inflasi masih meningkat. Yakni komoditas bensin, beras, dan angkutan udara akibat mobilitas masyarakat yang meningkat.
Sedangkan, untuk ekspor, komoditas seperti Nikel, Hasil Laut, Iron & Steel, Semen dan Pakan Ternak masih menjadi penyumbang terbesar. Komoditas itu diekspor ke Jepang, Cina, Malaysia, USA, dan Australia.
Sedangkan dari sisi Impor, komoditas penyumbang terbesar adalah BBM, Gandum, Bahan Pakan Ternak, dan Gula dengan negara impor dari Cina, Singapura, Thailand, dan Australia.
“Neraca perdagangan sampai dengan April 2023 surplus mencapai 68,37, dengan kinerja ekspor mencapai US$815,85 juta (8,28%) dan kinerja impor mencapai US$397,52 juta (23,69%),” paparnya.
Untuk realisasi pendapatan APBN Sulsel untuk penerimaan pajak perdagangan dalam negeri dan luar negeri, Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Sulselbartra, Soebagio melaporkan, hingga April 2023, angkanya mencapai Rp4,04 triliun.
“Penerimaan Negara Bukan Pajak tumbuh sebesar 40,04% (YoY) mencapai Rp830,14 Miliar, di mana penerimaan PNBP tersebar dari BLU yang meningkat sebesar 61,38% (YoY),” ungkapnya.
Khusus untuk APBD Sulsel, yang bersumber dari PAD, pendapatan transfer dan lainnya, angkanya mencapai Rp13,01 triliun atau 31% dari pagi.
“Pendapatan terbesar berasal dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat sebesar 8,79 Triliun, kemudian disusul PAD sebesar 3,59 Triliun dan Pendapatan Lain-Lain sebesar 628 Miliar,” jelasnya.