Perhiptani Lutra Gelar Raker, Ini yang Disampaikan Bupati Indah
ABATANEWS, LUTRA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Luwu Utara Menggelar Rapat kerja daerah (Rakerda), Rabu 21/12/2022, di Pantai Seta-Seta Desa Poreang Kecamatan Tanralili, Luwu Utara.
Rakerda yang mengusung tema “Memanfaatkan Peran Perhiptani Dalam Pencapaian Terget Program Strategis Pembangunan Pertanian Di Kabupaten Luwu Utara” dibuka secara oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menuturkan bahwa peran penyuluh pertanian memang sangatlah penting dan tentu menyatu langsung dengan masyarakat.
“Tidak jarang para penyuluh pertanian kita menjadi idola di tengah masyarakat sebab usaha dan kinerja yang mereka lakukan terhadap pengembangan pertanian masyarakat,” imbuh Bupati Indah.
Sebagaimana cakupan luasan lahan pertanian yang dimiliki lanjut Indah, tentu bisa mendorong para penyuluh yang tergabung dalam Perhiptani. Agar lebih memaksimalkan potensi pertanian tersebut dengan memanfaatkan program pemerintah pinjaman modal usaha yang tanpa bunga dan agunan.
Selain asuransi pertanian yang telah hadirkan, saat ini pemerintah daerah juga memiliki program pinjaman modal usaha yang bunga dari pinjaman tersebut disubsidi oleh Pemda. Yakni melalui Alokasi APBD dalam bentuk Subsidi Bunga 0%.
“Sehingga kita meminta agar ini benar-benar di manfaatkan dan di sosialisasikan kepada masyarakat, yakin saja banyak yang menginginkan program ini tapi mereka belum mengetahuinya, oleh sebab itu saya tantang perhiptani untuk memaksimalkan ini,” jelas Bupati Indah.
Sementara itu, Made Sudana Selaku Ketua DPD Perhiptani Luwu Utara Menyebutkan Perhiptani Luwu Utara memiliki keanggotaan aktif sebanyak 259 orang. Mereka tersebar di 15 Kecamatan yang ada dan membina 3.323 kelompok tani.
Ia menambahkan bahwa data pertanian tahun 2021, Luas lahan sawah yang ada yaitu 29.209 Ha, Lahan kakao 38.367 Ha, kelapa sawit 23.988 Ha, Holtikultura 45.391 Ha, dengan jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian sebesar 51,89 %.
Dari total tersebut, ditaksir mampu berkonstribusi pertumbunhan perekonomian sebesar 49,04 %. Sehingga, para penyuluh pertanian didorong untuk mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dan para petani.
“Dan melalui rakerda ini dapat di hasilkan program-program kerja yang mampu mendorong sektor pertanian dapat terus berkonstribusi maksimal terhadap pendapatan khsusnya bagai petani itu sendiri,” ungkapnya.