Perdana Menteri Iraq Selamat dari Serangan Drone Penuh Bahan Peledak

ABATANEWS — Sebuah pesawat tak berawak yang penuh dengan bahan peledak menargetkan kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Baghdad pada Minggu pagi.
Militer Iraq menyebut ini adalah upaya percobaan pembunuhan. Tetapi mengatakan Al Kadhimi lolos tanpa cedera.
Serangan itu melukai beberapa anggota pengawal pribadi Kadhimi. Serangan terjadi setelah protes di ibukota Irak atas hasil pemilihan umum bulan lalu.
Departemen Luar Negeri AS mengutuk serangan itu dan menawarkan bantuan untuk penyelidikan.
“Tindakan terorisme yang nyata ini, yang kami kutuk keras, diarahkan ke jantung negara Irak,” kata juru bicara Ned Price dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters.
“Kami berhubungan erat dengan pasukan keamanan Irak yang bertugas menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan Irak dan telah menawarkan bantuan kami saat mereka menyelidiki serangan ini.” tambahnya.
Seorang juru bicara panglima angkatan bersenjata Irak mengatakan situasi keamanan stabil di dalam Zona Hijau yang berisi gedung-gedung pemerintah dan kedutaan asing, setelah serangan pesawat tak berawak.
Gambar yang diterbitkan oleh kantor berita negara INA menunjukkan kerusakan pada beberapa bagian kediaman perdana menteri dan kendaraan SUV rusak yang diparkir di garasi.
Sisa-sisa pesawat tak berawak kecil bermuatan bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu diambil oleh pasukan keamanan untuk diselidiki.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang melakukan serangan itu,” kata pejabat keamanan yang tidak mau disebutkan namanya.
“Kami sedang memeriksa laporan intelijen kami dan menunggu hasil penyelidikan awal untuk menunjuk pelaku.” jelasnya.
Kelompok yang memimpin protes tentang hasil pemungutan suara 10 Oktober lalu adalah milisi bersenjata lengkap yang didukung Iran yang kehilangan banyak kekuasaan parlementer mereka dalam pemilihan. Mereka menuduh ada kecurangan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara.