Penjagub Hamka dan PKK Gorontalo Salurkan Bantuan ke Korban Kebakaran

Penjagub Hamka dan PKK Gorontalo Salurkan Bantuan ke Korban Kebakaran

ABATANEWS, GORONTALO – Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer didampingi istri yang juga Ketua TP-PKK drg Gamaria Purnamawati Monoarfa, menyerahkan bantuan korban kebakaran di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Senin (10/4/2023).

Kebakaran yang menghanguskan dua rumah dan satu rumah kost ini, terjadi pada Minggu 9 April 2023 pukul 08.00 pagi.

Bantuan kebakaran yang diserahkan melalui Dinas Sosial dan Baznas Provinsi Gorontalo itu berupa bantuan beras sebanyak 350 Kg, sandang dewasa tujuh paket, tenda gulung tujuh lembar, pembalut wanita tujuh paket, serta kebutuhan bayi berupa pakaian, susu dan pampers dari TP-PKK Provinsi Gorontalo.

“Kami atas nama pemerintah merasa prihatin dan turut berbelasungkawa atas peristiwa kebakaran ini. Apalagi kita masih dalam suasana ramadhan dan sudah menjelang hari raya idul fitri. Kami betul betul turut merasakan duka lara ibu bapak sekalian,” ujar Hamka, Senin (10/4/2023).

Melihat para korban yang saat ini hanya tinggal di rumah tetangga dan sanak saudara, Penjagub Hamka akan mengusahakan untuk bagaimana memperbaiki kembali tempat tinggal (rumah) korban kebakaran. Pihaknya bersama sama dengan pemerintah Kota Gorontalo akan mencarikan solusi terbaik.

“Paling penting adalah memperbaiki tempat tinggal mereka, walaupun dalam bentuk rumah sederhana. Karena lokasinya ini ada di wilayah Kota, kami akan berkoordinasi dengan pak Wali Kota dan jajaran. Kita akan mencocokkan program-program di provinsi juga program di Kota Gorontalo. Nanti kita akan duduk rapat bersama, ” ujarnya.

Staf Ahli Menpora ini juga meminta kepada para korban kebakaran untuk terus bersabar. Ini mungkin musibah dari Allah SWT tapi pasti ada hikmah dibalik semua ini.

Adapun rumah pertama yang dilahap sijago merah adalah sebuah rumah penjual gorengan milik Ramin Adam (48) yang dihuni satu KK, empat jiwa. Rumah kedua adalah rumah dengan kost kostan milik keluarga Nurhaidin Taufik (30) dihuni empat KK dengan 22 jiwa. Terkahir adalah rumah milik keluarga Kadir (40) yang dihuni tiga KK dengan 10 jiwa. Menurut informasi yang diterima, api pertama berasal dari rumah yang menjual aneka gorengan.

Berita Terkait
Baca Juga