Pengunjung Taman Wisata Alam Bantimurung Capai 30 Ribu Orang Selama Libur Lebaran

Pengunjung Taman Wisata Alam Bantimurung Capai 30 Ribu Orang Selama Libur Lebaran

ABATANEWS, MAROS– Taman Wisata Alam Bantimurung, Maros, jadi salah satu lokasi libur lebaran yang kerap dikunjungi.

Pada tahun 2022, pengunjung cukup membeludak. Naiknya sangat signifikan dibanding tahun lalu.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, M Ferdiansyah mengatakan, pengunjung Bantimurung tercatat sebanyak 37.679. Terhitung sejak 1 April hingga 8 April.

“Tahun lalu cuma sekitar 10 ribuan,” kata Ferdiansyah, pada Ahad (8/5/2022).

Pengunjung terbanyak, kata Ferdiansyah, terjadi pada hari Rabu (5/5/2022), yakni sebanyak 9.361 orang.

“Alhamdulillah total PAD (pendapatan asli daerah) kita yang bisa masuk ke kas Pemda selama libur lebaran sekitar Rp1miliar. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berada di kisaran Rp 300 juta saja” urainya.

Meski ada peningkatan jumlah pengunjung, pihaknya masih memberlakukan tarif tetap, yakni Rp30 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp255 ribu untuk wisatawan mancanegara.

“Untuk membantu masyarakat yang hendak melakukan vaksinasi, kami juga membuka gerai vaksin yang bekerjasama dengan Dinkes dan Polres Maros di Bantimurung,” katanya.

Selain objek wisata alam Bantimurung, warga juga memadati Bantimurung Waterpark dan Taman Prasejarah Leang-leang.

“Untuk Taman Prasejarah Leang-leang hingga hari ini jumlah pengunjungnya jumlahnya sekitar 1.602 orang dengan harga tiket Rp15 ribu, Waterpark Bantimurung 4.148 orang, harga tiket Rp15 ribu,” urainya.

Sementara itu Bupati Maros, AS Chaidir Syam mengaku mengapresiasi peningkatan jumlah pengunjung di Bantimurung sejak libur lebaran ini.

“Alhamdulillah kami bersyukur dengan peningkatan jumlah pengunjung di Bantimurung. Ini menunjukkan pariwisata kita sudah mulai bangkit kembali,” ungkap mantan Ketua DPRD Maros ini.

Dia juga mengatakan kalau pendapatan dari sektor pariwisata terkhusus Bantimurung sangat membantu pembangunan Kabupaten Maros.

“Jadi memamg dimasa pandemi Covid-19 sempat membuat Bantimurung terpuruk, sehingga pendapatan dari sektor pariwisata anjlok. Yang sebelumnya kami bisa mendapatkan Rp7 miliar hingga Rp9 miliar, tetapi setelah Pandemi merosot hingga Rp5 miliar,” katanya.

Chaidir berharap agar kedepannya, tingkat kunjungan di Bantimurung bisa terus meningkat saat akhir pekan dan bukan hanya dimomen libur panjang saja.

Berita Terkait
Baca Juga