Peneliti Temukan Hutan Purba dalam Lubang Raksasa

Peneliti Temukan Hutan Purba dalam Lubang Raksasa

ABATANEWS, JAKARTA — Pada tahun 2022, ilmuwan Tiongkok membuat penemuan luar biasa: sebuah lubang raksasa dengan hutan purba di dasarannya. Lubang tersebut memiliki kedalaman 192 meter, cukup dalam untuk menelan struktur ikonik seperti Arch Gateway St. Louis.

Mengutip Live Science, pada 6 Mei 2022 lalu, sebuah tim ahli speleologi dan penyelam gua berhasil menjelajahi lubang tersebut dan menemukan tiga pintu masuk gua serta pohon-pohon purba setinggi 40 meter yang cabangnya menjulur menuju sinar matahari yang menyinari dasar lubang.

George Veni, seorang ahli gua internasional dan direktur eksekutif National Cave and Karst Research Institute (NCKRI) di AS, menyebut penemuan ini “kabar yang luar biasa.” Meskipun Veni tidak terlibat langsung dalam ekspedisi ini, lembaga yang melakukan eksplorasi, Institute of Karst Geology dari China Geological Survey, memiliki hubungan erat dengan NCKRI.

Veni menjelaskan bahwa temuan ini tidak mengejutkan karena Tiongkok selatan merupakan wilayah dengan topografi karst yang rawan terbentuknya lubang besar dan gua. Lanskap karst terbentuk ketika air hujan sedikit asam meresap ke dalam tanah dan melebarkan retakan batuan menjadi ruang kosong yang bisa berubah menjadi gua. Seiring waktu, jika ruang tersebut cukup besar, langit-langit gua bisa runtuh dan menciptakan lubang besar.

Di Tiongkok, fenomena karst ini sering kali menghasilkan pemandangan yang sangat menakjubkan, dengan lubang besar dan pintu masuk gua raksasa yang tampak sangat spektakuler. Berbeda dengan tempat lain di dunia, beberapa daerah dengan lanskap karst mungkin hanya memiliki lubang kecil yang tersembunyi.

Penemuan lubang baru ini terjadi di Wilayah Otonom Zhuang Guangxi, dekat desa Ping’e di Kabupaten Leye. Guangxi terkenal dengan formasi karst yang luar biasa, yang telah diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. Lubang tersebut memiliki panjang 306 meter dan lebar 150 meter, dan dalam bahasa Mandarin, disebut “tiankeng” atau “lubang surgawi.”

Chen Lixin, pemimpin tim ekspedisi, menyatakan bahwa semak belukar di dasar lubang mencapai tinggi bahu orang dewasa. Gua-gua dan lubang besar seperti ini sering kali menjadi tempat perlindungan bagi beragam spesies kehidupan yang mungkin belum ditemukan sebelumnya. Lixin pun tidak terkejut jika ada spesies baru yang ditemukan di gua-gua ini.

Veni menambahkan bahwa gua dan lubang besar tidak hanya penting bagi keberagaman hayati, tetapi juga berfungsi sebagai saluran menuju akuifer karst, yang menjadi sumber air utama bagi lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia. Namun, akuifer ini rentan terhadap pencemaran, yang bisa berdampak besar pada lingkungan dan kehidupan manusia.

Dengan penemuan ini, jumlah lubang besar di Kabupaten Leye bertambah menjadi 30, menunjukkan potensi besar wilayah ini untuk penelitian lebih lanjut. Sebelumnya, tim yang sama juga telah menemukan puluhan lubang besar di provinsi Shaanxi dan Guangxi.

Baca Juga