PAN Klaim Rebut Kursi ke-9 Dapil I Sulsel, Sudah Kumpul 19 Ribu Suara
ABATANEWS, MAKASSAR – Partai Amanat Nasional (PAN) mengklaim bakal mengisi kursi terakhir perebutan kursi DPRD Sulsel Dapil I atau Makassar A. Saat ini, berdasarkan data rekapitulasi internal PAN, sudah ada total 19 ribu suara yang dikumpulkan.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Muhammad Rizaldy Nasri meyakini dan optimis partainya masuk dalam deretan perebutan kursi DPRD Sulsel, khususnya Makassar A.
Berdasarkan data real count 22 Februari 2024, pukul 23:00:00, rekapitulasi suara belum semua masuk. Progress: 1060 dari 2340 TPS (45.30 persen).
Menurutnya, hal ini menandakan bahwa belum semua data real masuk ke KPU.
Rizaldy meyakini bahwa data yang sudah ada menunjukkan potensi bagi PAN untuk meraih satu kursi sesuai target partai.
“Sementara dalam tabulasi data dan saksi partai serta caleg caleg kami di Dapil Makassar A, menunjukkan data yang cukup untuk meraih 1 kursi sesuai target,” kata Rizaldy.
“Makanya kami optimis PAN Juga masuk dalam deretan partai yang mewakili masyarakat di Dapil Makassar A,” tambahnya.
Kendati begitu, dia menyadari bahwa suara yang diraih mungkin tidak sesuai target yang diprogramkan. Namun demikian, strategi pemetaan pemilih sangat matang dalam perencanaan.
“Sehingga apa yang ditargetkan cukup memuaskan hasilnya. Data yang masuk ke kami sudah 19.000 lebih,” ujar Rizaldy.
Meskipun PAN berpotensi menduduki posisi terakhir, yaitu posisi ke-9, Rizaldy percaya bahwa hal itu sudah cukup bagi partainya untuk kembali mendudukkan kadernya.
“Potensi kami memang di kursi terakhir, posisi ke 9 namun itu sudah cukup bagi partai untuk kembali meraih posisi yang sempat kosong pada pemilu sebelumnya,” tambahnya.
Rizaldy juga menyayangkan adanya penggiringan opini publik terhadap capaian perolehan kursi di dapil Makassar A.
Dia yakin bahwa basis suara PAN yang belum masuk dalam pendataan sistem rekap cepat KPU akan terlihat nanti ketika hasil real count KPU 100% masuk.
Rizaldy mengajak untuk bersabar dan menunggu hasil real count KPU secara keseluruhan. Hal ini agar tidak terjadi penggiringan opini masyarakat.