Menhub Budi Karya Sarankan Warga Bisa Mulai Mudik Tanggal 25 Mei
ABATANEWS, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan masyarakat untuk cepat-cepat mudik, bila ingin mudik lebaran. Hal ini untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di masa puncak mudik yang mengakibatkan kemacetan parah.
“Kita menyarankan bahwa saudara-saudara kita kalau bisa mudiknya lebih awal. Mulai tanggal 25 atau 26 April,” ujar Budi Karya usai memimpin rapat koordinasi “Simulasi Pergerakan dan Antisipasi Puncak Arus Lalu Lintas di Jalan Tol Pada Masa Mudik Lebaran Tahun 2022” di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, pada Jumat (15/4/2022), mengutip ANTARA.
Kendati pemerintah menetapkan cuti hari raya mulai pada tanggal 29 April, namun ASN tetap bisa mudik lebih awal. Pasalnya, kata Menhub Budi Karya, pemerintah juga membolehkan ASN untuk mengambil jatah cuti tahunannya sebelum lebaran Idulfitri 1443 H.
Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri telah ditetapkan tanggal cuti bersama yaitu tanggal 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022. “Kita tahu saudara-saudara kita sudah dua tahun tidak mudik, dan mereka sangat merindukan itu. Maka dari itu kita berikan pelayanan,” kata Budi Karya.
Kemenhub dan berbagai pemangku kepentingan seperti Korlantas Polri dan Jasa Marga, akan terus meningkatkan koordinasi dan melakukan simulasi penanganan lalu lintas, khususnya di jalan tol. Rekayasa lalu lintas yang disiapkan yaitu contra flow, one way, hingga ganjil genap.
“Kita mencarikan jalan yang paling baik agar mudiknya aman, nyaman, dan sehat itu berjalan dengan baik,” ucap Budi Karya.
Adapun Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi menyatakan siap berkoordinasi dan terus memonitor kondisi lalu lintas jelang masa mudik Lebaran. “Petugas di lapangan akan terus membuka diri mengikuti dan menerima arahan. Terus terang saja ini sifatnya dinamis sesuai kondisi di lapangan,” tuturnya.
Polri, kata Firman, akan menggunakan data-data terkini di lapangan terkait kondisi lalu lintas dan volume kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang mungkin timbul akibat kesalahan dalam mengambil kebijakan.
Dengan begitu, petugas di lapangan juga bisa dengan tepat menentukan cara bertindak di masa periode arus mudik dan arus balik Lebaran ini. “Kami akan terus berkoordinasi,” ujarnya.