Mengatasi Anak yang Terpapar Konten Pornografi
ABATANEWS, BOLAANG MONGONDOW – Sebanyak 966 peserta di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Si berkreasi bersama Dyandra Promosindo (18/11).
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Menjadi Juara dengan Sekolah Online”.
Empat orang narasumber tampil dalam seminar ini, yaitu Soni Mongan selaku pembuat konten sekaligus host; Dr. Hadawiah selaku dosen komunikasi Universitas Muslim Indonesia; Novrianto selaku Area Business Manager ESQ Sulawesi; serta Chika Audhika selaku pemengaruh dan MC. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Artha Sena selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Materi pertama dibawakan Soni Mongan dengan berjudul “Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”. Ia menuturkan bahwa pembelajaran secara daring yang dilakukan sejak era pandemi memiliki problematikanya tersendiri, mulai dari ketergantungan dengan koneksi internet, interaksi yang kurang baik dari tenaga pendidik maupun anak didik, serta gangguan dari lingkungan sekitar yang dapat memecah konsentrasi. “Keluarga di sini memiliki banyak peran, salah satunya yaitu mengevaluasi dan mengawasi proses belajar dari peserta didik. Selain itu, suasana belajar yang nyaman dan tenang juga bergantung pada keluarga di rumah,” tutur Soni.
Selanjutnya, sesi dilanjutkan oleh Chika Audhika yang membahas tentang “Bahaya Pornografi bagi Perkembangan Otak Anak”. Ia menjelaskan jenis-jenis ancaman saat bermain internet, di antaranya penipuan, pencemaran nama baik, perundungan digital, serta konten ilegal. Salah satu contoh dari konten ilegal yang marak muncul di internet adalah pornografi yang tentunya berisiko terakses oleh anak saat berselancar di dunia maya. Chika menekankan bahwa konten pornografi dapat memberikan efek candu sehingga anak. “Kecanduan tersebut dapat berujung pada timbulnya keinginan pada diri anak untuk mencoba dan meniru,” ujarnya.
Pemateri berikutnya, Muhammad Kamil Jafar, memaparkan tema “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Pada era ini, literasi digital menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki agar dapat memanfaatkan teknologi dengan semaksimal mungkin. Tenaga pendidik perlu membuat pembelajaran daring menjadi terencana serta membuat anak didik tetap berkonsentrasi. “Agar materi pelajaran dapat diserap dengan optimal, upayakan menggunakan media yang interaktif agar memancing keaktifan siswa saat belajar daring,” ucapnya.
Novrianto menutup sesi pemaparan dengan materinya berjudul “Menjadi Juara dengan Sekolah Online”. Ia menjelaskan pentingnya mengenalkan teknologi pada anak. Menurut Novrianto, orang tua pertama-tama perlu mengenali apa kebutuhan anak kemudian mengunduh aplikasi yang dapat mendukung perkembangan kemampuan anak agar waktu anak di dunia digital dapat bermanfaat. “Jangan lupa juga untuk memasang parental lock atau fitur pengunci orang tua agar orang tua dapat mengawasi konten apa saja yang diakses oleh anak,” ujarnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya yaitu Hendrawan yang menanyakan apa yang harus kita lakukan ketika mengetahui adik atau anak kita telah kecanduan pornografi. Menanggapi pertanyaan tersebut, Chika menjawab apabila sudah kecanduan maka perlu ada akses yang diputus, seperti memperbaharui lingkungan, kegiatan, dan aktivitasnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.