Menag Serukan Jangan Pilih Capres Pemecah Belah Umat, Kubu Anies Baswedan Bereaksi
ABATANEWS, JAKARTA — Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyerukan kepada masyarakat, untuk tidak memilih kandidat di Pilpre 2024, yang pernah memecah belah umat.
Hal itu disampaikan oleh Menag Yaqut lewat keterangan tertulisnya kepada wartawan (3/9/2023).
“Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih,” terang Yaqut.
Ia meminta kepada pemilih, untuk benar-benar menelusuri rekam jejak calon pemimpin masa depan. Kalau dianggap pernah punya cacat yang parah, ia meminta untuk jangan dipilih.
“Harus dicek betul. Pernah enggak calon pemimpin kita, calon presiden (capres) kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih,” ucapnya.
“Bagaimana memilih pemimpin yang benar-benar bisa dipercaya, bisa diberikan amanah untuk memimpin bangsa besar. Bangsa yang memiliki keragaman, bangsa yang memiliki banyak perbedaan, tetapi itu menjadi kekuatan kita,” sambung adik Ketua PBNU Yahya Cholil itu.
Selain itu, Yaqut juga berpesan agar masyarakat melihat rekam jejak suatu tokoh sebelum menentukan pilihan.
“Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya,” tuturnya.
Jika ditelisik lebih jauh, seruan itu bisa saja menyasar bakal calon presiden Anies Baswedan. Sebab, Anies kerap disoroti hal itu pasca terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu.
Akhirnya, seruan Yaqut itu ditanggapi oleh kubu Anies Baswedan, lewat juru bicaranya, Angga Putra Fidrian. Angga dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan pada Senin (4/9/2023) menyebut, Anies merupakan sosok pemersatu umat.
“Alhamdulillah, Pak Anies Baswedan masuk kriteria Pak Menag sebagai pemersatu umat,” kata Angga.
Angga mencontohkan saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Katanya, tak ada gesekan antarumat beragama.
“Insyaallah hal ini akan diwujudkan juga di Indonesia nanti,” katanya.
Angga menyampaikan Anies kerap melahirkan kebijakan yang pro pada pluralisme, kesamaan hak, dan kebebasan warga untuk berkelompok atau berserikat.
“Pak Anies bisa mengeluarkan izin gereja di tengah komunitas muslim,” ucapnya.
Selain itu, kata Angga, Anies juga bisa mengeluarkan izin pembangunan masjid di tengah komunitas beragama lainnya. Anies menginisiasi program menyanyikan lagu-lagu Natal di area terbuka (Christmas Carol).
Menurutnya, program itu diadakan untuk menyemarakkan suasana menjelang Natal di sejumlah ruang publik Ibu Kota.
“Selama memimpin Jakarta, Pak Anies juga mengeluarkan izin pembangunan Masjid di tengah komunitas kristen. Warga Jakarta juga bisa menikmati Christmas Carol,” ujarnya.