Maret, Mubes IKA Unhas Digelar di Makassar
ABATANEWS, MAKASSAR – Musyawarah Besar IKA Unhas ditetapkan di Makassar, pada Maret mendatang. Hal itu disetujui oleh Ketua Umum IKA Unhas, Jusuf Kalla usai dikunjungi sejumlah anggota Forum Alumni Unhas, pada Sabtu (29/1/2022).
Mereka yang sowan ke Jusuf Kalla antara lain Dr Sudirman Numba, Dr Sawedi Muhammad, Sahman dan Ziaul Haq Nawawi. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua Harian IKA Unhas, Prof Idrus Paturusi, serta sejumlah ketua IKA fakultas.
“Perjuangan mengembalikan IKA Unhas ke track yang semestinya telah bersambut baik oleh ketua umum IKA Unhas,” kata Ziaul Haq Nawawi.
Forum Alumni Unhas juga memberikan baju kepada JK yang bertuliskan “MUBES IKA UNHAS di Makassar Lebi Cepa Lebi Bae”.
“JK menerima tim Forum Alumni bersama beberapa Ketua IKA Fakultas atau Jurusan dalam rangka membahas rencana pelaksanaan Mubes IKA, dan diputuskan bahwa akan berlangsung di Makassar pada tanggal 4 hingga 5 Maret 2022,” terang Cawi, sapaan akrabnya.
Menurut Cawi, JK berharap, mubes nantinya harus dikelola sesuai dengan AD/ART organisasi. Dalam pertemuan tersebut, anggota Forum Alumni dan IKA Fakultas berharap penyelenggara kegiatan dalam hal ini Steering dan Organizing Committee terkait pelaksanaan Mubes di Makassar dapat direvisi/dilengkapi dengan melibatkan FA dan unsur kampus.
“JK menyetujui dengan meminta Prof Idrus Patrurusi untuk membahas di tingkat pengurus pusat,” imbuh Cawi.
Dia menegaskan bahwa pada dasarnya JK menginginkan agar mubes IKA dapat melibatkan sebanyak mungkin alumni dengan meminta perubahan AD/ART lewat Mubeslub khususnya terkait dengan pelibatan sebanyak alumni dalam pemilihan ketua umum.
“Namun karena alasan teknis sehingga disepakati untuk menjalankan sistem proporsional yang berkeadilan. Oleh karena itu perlu memikirkan pelibatan alumni dalam bentuk lain yang mungkin menjadi rangkaian kegiatan Mubes,” jelasnya.
Hal lain, lanjut Cawi, terkait munculnya wacana pimpinan IKA dalam bentuk presidium, JK mengarahkan untuk dibahas dalam Mubes tentang kemungkinannya.
“Sekali lagi semua perubahan yang diinginkan harus dibahas di Mubes dengan tetap mengacu pada AD/ART,” pungkas Cawi.