Mardiono Sebut PPP Alami ‘Kronis’, Terancam Tak Lolos Parlemen di 2024?
ABATANEWS, MAKASSAR — Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono mengajak kepada kader PPP untuk berjuang lebih keras lagi pada Pileg 2024 mendatang.
Dalam sambutannya saat peresmian Kantor DPW PPP Sulsel, Jalan Sungai Saddang Lama, Makassar, pada Jumat (24/11/2023), Mardiono mengibararkan partainya kini mengalami ‘kronis’.
Saat wawancara lebih lanjut usai acara seremonial, Mardiono menjelaskan maksud dari kata ‘kronis’ yang disampaikan.
Memang diakuinya, bila banyak yang meragukan PPP akan bisa melewati ambang batas parlemen (parlementer threshold) 4 persen. Termasuk, kata Mardiono, dari banyak survei.
“Kita optimis pasti masuk parlemen. Kronis yang kita maksudkan, selalu ada pembentukan opini di publik bahwa seolah olah PPP tidak lolos di parlemen. Ini bukan sekarang, tapi sejak (pileg) 2009. Semua lembaga survei mengatakan PPP tidak Lolos parlemen,” kata eks Watimpres Joko Widodo itu.
Seperti diketahui, saat ini PPP memiliki 19 kursi di DPR RI. Sedangkan pada periode 2014-2019, PPP meraih 39 kursi.
“2019 ini yang terburuk. Sekarang kita upayakan untuk bangkit kembali. Maka kita kategorikan sedang kronis, kita lakukan berbagai upaya,” ucapnya.
Ia mengibararkan partainya bak orang yang sedang ingin sembuh dari penyakit. “Operasi kita lakukan, amputasi kita lakukan, menelan obat dosis yang kita lakukan. Kalau orang lagi kronis semua kita lakukan,” tutur Mardiono.
Ia pun tak canggung menyebut target PPP di DPR RI pada Pileg 2024 mendatang. Mardiono optimistis, PPP akan mengontrol 50 kursi di Senayan.
“Untuk DPR RI kita punya target 50 kursi, minimal 40 kursi. Ini tidak mimpi karena PPP sudah banyak mengalami perolehan suara lebih dari itu. Kalau kita tracing perolehan suara 2009, 2014, kemudian 2019, itu target segitu tidak tinggi tinggi amat. Hanya menang kita harus konsolidasi,” ucapnya.
“Saya yakin ummat masih memilih PPP, tidak ada masalah dengan ummat. PPP tidak ada cacat politik dengan ummat. PPP tidak pernah mengkhianati ummat. PPP tidak pernah mengkhianati bangsa NKRI,” pungkas Mardiono.