Marak Kasus Penusukan Brutal di Korea Selatan, KBRI Seoul Imbau WNI Waspada 

Marak Kasus Penusukan Brutal di Korea Selatan, KBRI Seoul Imbau WNI Waspada 

ABATANEWS.COM – Korea Selatan (Korsel) tengah meningkatkan kesiagaan menyusul maraknya kasus penusukan secara acak yang terjadi belakangan ini. Diketahui, telah terjadi kasus penusukan dalam 2 hari yakni Kamis, (3/8/2023) dan Jumat, (4/8/2023).

Dua kasus tersebut terjadi hanya selang beberapa minggu setelah penusukan brutal yang mematikan di Silim-dong, Seoul, Korea Selatan pada 21 Juli lalu.

Tidak hanya membuat warga Korea Selatan ketakutan, para warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Korea Selatan pun takut untuk beraktivitas di luar rumah.

Hal itu diungkapkan oleh akun TikTok @bianca.kartika, seorang WNI yang tinggal di Korea Selatan. Dalam video unggahannya, dia menceritakan bahwa di Korea Selatan sedang gempar adanya serangkaian peristiwa penusukan secara acak.

“Jadi guys, kemarin itu baru aja kejadian lagi ada orang yang ngebunuh dengan random (acak). Kemarin ini bahkan kejadiannya tuh di Mall. Bayangin mall seramai itu tiba-tiba ada orang masuk dan langsung nusukin pakai pisau ke orang random gitu. Jadi di mall itu ya chaos gitu, ada yang teriak kesakitan, ada yang teriak panik,” cerita Bianca.

Bianca menjelaskan bahwa suasana di Korea Selatan semakin mencekam parah sejak kejadian itu. Banyak pesan berantai anonim di Twitter dan Telegram berisi ancaman terkait adanya aksi penusukan acak di tempat tertentu.

“Yang bikin aku makin stres banget sekarang di Korea, dari habis kemarin sore sampai malam itu di Twitter, di Telegram itu banyak pesan anonymous kayak pesan ancaman gitu kayak ‘Eh kalian siap-siap jam segini sampai jam segini’. Stres banget enggak sih,” lanjutnya.

Bianca menceritakan bahwa ada kejadian di Daejeon, seorang guru SMA tiba-tiba ditusuk oleh seorang pria random yang datang ke sekolahnya yang menunggunya sampai selesai mengajar.

Selain itu, ada pria yang membawa senjata tajam ditangkap di sekitar Express Bus terminal station. Penampilan orang tersebut seperti orang biasa memakai training dan sepatu lari.

Oleh karena itu, Bianca meminta agar selalu berhati-hati, baik yang tinggal atau yang akan ke Korea Selatan.

“Jujur aku tuh jadi takut banget mau keluar rumah padahal selama ini aku merasanya Korea aman banget. Pokoknya buat kalian yang tinggal di Korea atau mau ke Korea atau ada keluarga kalian yang di Korea, please banget hati-hati,” pungkas Bianca.

Dilansir dari Yonhap News, pada Kamis (3/8/2023), seorang pria bermarga Choi berusia 23 tahun ditangkap di Kota Seongnam, Provinsi Gyeonggi usai mengendarai mobil dan menabrak 5 orang pejalan kaki.

Dia juga melakukan penusukan acak di department store terdekat dan melukai 9 orang di dekat Stasiun Kereta Bawah Tanah Seohyeon di Bundang sekitar pukul 17.55 KST (waktu Korea Selatan).

Serangan tersebut menyebabkan total 14 orang terluka, 12 orang di antaranya mengalami luka serius dan 2 orang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Kemudian pada Jumat (4/8/2023) pagi, seorang pria tak dikenal juga melakukan penusukan terhadap seorang guru sekolah menengah di Daedeok-gu, Daejeon. Pria tersebut telah ditangkap 2 jam setelah serangan.

Kasus-kasus tersebut juga diikuti oleh daftar ancaman anonim yang diunggah di komunitas daring Korea Selatan tentang serangan serupa di area yang ramai.

Aksi penusukan massal dan brutal itu membuat warga takut dan ekstra waspada saat melakukan perjalanan ke kantor atau daerah yang ramai.

Aksi penusukan brutal itu semakin menambah kecemasan dan kekhawatiran tidak hanya bagi warga Korea Selatan, melainkan warga negara lain yang sedang berada di Negeri Gingseng tersebut.

Menanggapi hal itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul telah mengimbau WNI untuk terus waspada.

“Pengumuman. Mengingat adanya peningkatan tindak pidana berupa penusukan di berbagai provinsi di Korea Selatan, KBRI Seoul mengimbau WNI yang berada di wilayah Korea Selatan agar terus meningkatkan kewaspadaan dan mawas diri, khususnya di tempat keramaian atau area umum,” demikian bunyi imbauan pihak KBRI Seoul, dikutip dari Instagram Story resmi @IndonesiainSeoul.

Tidak hanya mengimbau masyarakat untuk waspada, KBRI Seoul meminta WNI untuk mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.

“Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk keamanan dan panduan dari pihak berwenang. Dalam keadaan darurat silakan menghubungi kepolisian terdekat, nomor darurat 119 atau hotline darurat KBRI Seoul di nomor: 010-5394-2546,” pungkas KBRI Seoul.

Sementara itu, pihak Kepolisian Korea Selatan tengah meningkatkan patroli dan operasi pencarian serta penghentian orang-orang yang mencurigakan di jalanan setelah serangkaian insiden penusukan brutal.

Berita Terkait
Baca Juga