Mahasiswa Lintas Lembaga UIN Makassar Gelar FGD Pemilu 2024, Bahas Isu HAM Hingga Money Politik
ABATANEWS, MAKASSAR – Mahasiswa Lintas Lembaga di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, menggelar Dialog Interaktif Pemilu 2024. Tema yang diusung dalam dialog ini, adalah “Peran Mahasiswa UIN Alauddin Makassar dalam Menghadapi Pemilu 2024”.
Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa hingga ketua-ketua lembaga tingkat Fakultas. Hadir empat ketua lembaga diantaranya Muh Fathir Rahman yang juga sebagai inisiator kegiatan, menjabat sebagai Ketua Umum HMJ HTN. Kemudian Suedi menjabat Ketua Umum SEMA Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Ada pula Muh Fathurrahman Ketua Umum HMPS Ilmu Politik, dan turut hadir pula RIDWAN Ketua Umum DPC Permahi Makassar.
“Konsep Penegakan Hukum, dan HAM harus jelas dan tegas. Sehingga, Calon Presiden tidak boleh memiliki riwayat kelam terkait pelanggaran HAM. Dan juga jangan mempermainkan Hukum,” kata Ketua Umum HMJ HTN, Muh Fathir Rahman, Kamis (14/12/2023).
Ia menambahkan, pentingnya menjaga marwah hukum. Bahkan, konstitusi tidak boleh diutak atik hanya karena keinginan sesaat penguasa, “itu sebuah kedzoliman yang nyata” tambahnya lagi.
Sementara itu, Ketua Umum DPC Permahi Makassar, Ridwan, menyampaikan mahasiswa adalah manusia intelektual dan merdeka. Yang mana dalam menghadapi Pemilu 2024 harus senantiasa berpegang teguh pada prinsip independensi, dan tidak boleh goyah dengan politik uang.
Apalagi jika muncul tekanan dan intervensi dari senior, “Jangan mau diatur oleh Senior, pilih apa yang kamu yakini, bukan apa kata senior,” tegasnya.
Ridwan menambahkan terkait sistem demokrasi yang terkesan otoritarian, pemerintahan saat ini sudah sangat jauh dari masyarakat. Kurang mendengarkan keluhan rakyatnya dan lebih peduli kepada nasib-nasib Pemilik Modal.
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar adalah kelompok Mahasiswa yang sangat vokal dan tegas menyuarakan aspirasi. Bahkan sangat intens menggelar aksi-aksi demonstrasi di Makassar.
Kegiatan yang berlangsung di Cafe Meelo, depan Pintu Masuk UIN Samata ini, disamping mendengarkan gagasan-gagasan dari para pemantik, juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan menyampaikan tanggapan.
Salah seorang peserta perempuan, Annisa, pada saat sesi tanya jawab memberikan respon, bahwa mahasiswa UIN Alauddin harus menjadi contoh untuk mahasiswa-mahasiswa lainnya di Makassar. Agar kiranya suara mahasiswa menjadi kekuatan dan nilai tawar kepada calon presiden saat ini.
“Agar kegiatan-kegiatan yang serupa seperti saat ini dapat berlangsung di tiap-tiap Kampus di Makassar, demi menyuarakan aspirasi Mahasiswa kepada calon Presiden,” imbuhnya.