Limbah Medis Capai 520 Ton per Hari Selama Pandemi
ABATANEWS — Limbah medis yang dihasilkan selama pandemi mencapai 520 ton per hari. Angka harian ini naik dari rata-rata sebelum pandemi yang hanya 400 ton.
Menurut Edwardhhg Nixon Pakpahan dari Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selama pandemi berlangsung, ada kenaikan limbah medis hingga 30 persen per hari.
Untuk penanganannya, Kementerian LHK membangun insenerator di berbagai daerah sejak tahun lalu. Pembangunan berbagai insinerator tambahan itu bisa memusnahkan total 150 ton limbah medis per hari.
“Covid-19 ini berbahaya, semua yang terkait harus ditangani serius. Masker, sekalipun tidak dipakai orang terpapar, harus ditangani dengan baik,” ucap Edward dalam rilis Kominfo, Minggu,(29/08/2021).
Ia menambahkan masker menjadi salah satu sumber limbah medis paling banyak karena masker tidak hanya dipakai di lingkungan yang ada pengidap Covid-19.
Oleh karena itu, Masker yang sudah dipakai wajib dipotong dan disemprot dengan cairan disinfeksi. Setelah itu, baru dikemas secara aman sebelum dibawa ke tempat pemusnahan. “Semua limbah medis harus dimusnahkan,” jelasnya.
Selain penanganan limbah medis, masalah yang harus ditangani adalah disinformasi. Menurut Tenaga Ahli Menteri Kominfo Donny Budi Utoyo selama pandemi, hampir 2.000 kabar hoaks beredar luas ke berbagai lapisan masyarakat. Ia mengajak masyarakat luas rutin memeriksa covid19.go.id untuk mengetahui informasi terpercaya soal Covid-19.
“Hoax sangat berbahaya. Banyak yang menjadi korban gara-gara percaya hoax. Kini, semakin banyak tempat untuk memeriksa informasi terpercaya terkait Covid-19,” pungkas Donny.