Layanan Kesehatan Minim di Pulau, Gerindra: Janji Bupati Pangkep Hanya Pemanis
ABATANEWS, MAKASSAR – Seorang warga Pulau Sapuka, Kabupaten Pangkep bernama Rusli (40) meninggal dunia akibat menderita penyakit asma.
Sebelum meninggal, Rusli sempat dibawa ke Puskesmas Pulau Sapuka, Kecamatan Liukang Tangngaya, Kabupaten Pangkep.
Namun, di Puskesmas di pulau itu, Rusli tidak mendapat pelayanan dari dokter. Sehingga ia dilarikan ke Kota Makassar melalui jalur laut.
Sebelum tiba di Kota Makassar, Rusli telah meninggal lebih dulu dalam perjalanan.
Demikian disampaikan keluarga almarhum melalui keterangan tertulis, Rabu (11/1/2023).
“Dibawa ke Makassar menggunakan Kapal Perintis. Setelah berjam-jam menempuh perjalanan laut, meninggal,” katanya.
Pihak keluarga sempat membawa almarhum ke Puskesmas Pulau Sapuka. Namun beberapa hari di Puskesmas Sapuka, tak satupun dokter yang dijumpai bertugas.
Peralatan medis seperti tabung oksigen juga tidak tersedia.
Sehingga almarhum terpaksa diberikan tabung oksigen milik warga sekitar yang biasanya digunakan di bengkel.
“Di Puskesmas Sapuka hanya ada seorang bidan, tidak ada dokter, kepala Puskesmas pun tidak pernah ada selama almarhum di sana, tabung oksigen tidak ada,” katanya.
Sementara itu, pengurus Partai Gerindra Pangkep Andi Darwin menyayangkan kondisi Puskesmas di pulau tersebut.
Sebab, seharusnya, layanan kesehatan sudah merata di berbagai tempat termasuk di pulau.
Apalagi, kata dia, pelayanan kesehatan menjadi janji kampanye Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau saat Pilkada 2020 lalu yakni Program Home Care.
Namun hingga saat ini, kata dia, janji tersebut belum terealisasi.
“Kami menyesalkan tindakan bupati yang melupakan program Home Care saat kampanye Pilkada 2020,” katanya
“Janji kampanye seolah hanya pemanis saja,” tambahnya.
Padahal, kata dia, layanan kesehatan menjadi faktor penting dalam mengatasi kemiskinan.
“Jika rakyat sehat, produktifitas kerja akan meningkat. Maka kesejahteraan juga meningkat,” katanya.