Kopi Seko Luwu Utara Masuk Pasar Eropa
ABATABEWS, MASAMBA – Dunia mencatat, Indonesia masuk lima besar penghasil kopi terbesar. Ada banyak jenis kopi di Indonesia dengan cita rasa khas yang tidak ditemui di jenis kopi lain di dunia.
Dua dari sekian banyak kopi Indonesia yang paling dikenal adalah kopi Gayoh (Aceh) dan kopi Toraja (Sulsel). Dua jenis kopi ini telah mendunia dan menjadi primadona.
Apakah Indonesia hanya kopi Gayoh dan Toraja? Rupanya tidak! Kopi Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Tidak heran, Indonesia kaya akan jenis kopi dengan cita rasa yang unik. Salah satunya adalah kopi Seko dari Kabupaten Luwu Utara.
Kopi Seko bisa menjadi primadona yang menarik hati pencinta kopi di Indonesia. Sesaat yang lalu, sebuah kabar menggembirakan disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani
Lewat laman resmi media sosial facebook-nya, Bupati Indah Putri Indriani mengabarkan sebuah kabar gembira, yakni kopi Seko kini masuk pasar di Eropa, tepatnya di kota Amsterdam, Belanda. Ia mengaku bangga, sekaligus terharu mendapat kiriman foto bergambar kemasan kopi Seko.
“Bangga dan terharu, dapat kiriman foto ini,” tulis Indah Putri Indriani dalam akun fanpage resminya di media sosial facebook, Selasa (25/5/2021).
Foto yang dimaksud orang nomor satu di Kabupaten Luwu Utara ini adalah foto bergambar kemasan kopi Seko yang bertuliskan “Coffee Peak Luwu Seko Arabika”. Di sisi lain pada kemasan tersebut, tertera tulisan “Indonesian Specialty Coffee”.
Ia kemudian melanjutkan tulisan sebelumnya: “Apalagi ditambah dengan caption, “Coffee from Luwu Utara reaching the European market in Amsterdam” atau dalam bahasa Indonesinya berarti kopi dari Luwu Utara sudah sampai ke pasar Eropa di Amsterdam.
Masuknya kopi Seko ke pasar Eropa tentu atas andil dan kontribusi berbagai pihak yang begitu peduli dan memperkenalkan kopi Seko sampai ke Eropa, sehingga kopi Seko bisa juga diekspor ke negara Eropa.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, dan semoga berkah bagi Luwu Utara,” tulis Indah dengan emoji “telapak tangan tengadah” sebagai simbol doa dan pengharapan agar kopi Seko terus mendunia.
Sekadar diketahui, kopi Seko sendiri memiliki aroma dan rasa yang khas. Kekhasan aromanya jelas. Hanya dengan mencium aromanya saja, ketahuan bahwa kopi itu adalah kopi Seko. Kopi Seko terdiri dari dua jenis kopi, yaitu robusta dan arabika.
Kopi jenis ini sudah banyak dijumpai di warung-warung kopi di Sulawesi Selatan. Bahkan di wilayah Tana Luwu sendiri, kopi Seko sudah menjadi primadona tersendiri, dan mampu menarik perhatian para pencinta kopi lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan.