Ketum PKB Cak Imin Minta Pilpres Ditunda Dua Tahun
ABATANEWS, JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meminta agar Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 ditunda. Ada 3 alasan Cak Imin, mengapa pilpres mesti ditunda dulu.
Penundaan itu atas alasan pemilihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ia menyebut, masyarakat dan pelaku usaha sedang ‘recover’ usai merasakan dampak akibat pandemi selama dua tahun belakangan. Makanya, ia mengaku tak ingin momentum tersebut terganggu dengan adanya pemilu
“Ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi Freeze untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” kata dia kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (23/2/2022).
Cak Imin menyebut Pemilu akan mengganggu pemulihan ekonomi setidaknya karena tiga sebab. Pertama, para pelaku ekonomi biasanya akan membeku menjelang atau selama pelaksanaan pemilu karena mereka akan melihat dan menunggu.
Kedua, lanjut Cak Imin, transisi kekuasaan atau pemerintahan biasanya menyebabkan laju ekonomi menjadi tidak pasti. Sehingga menurut dia, hal itu akan mengganggu tren pemulihan ekonomi apalagi pasca Presidensi G20 yang Indonesia menjadi tuan rumah.
Ketiga, kata Cak Imin, pemilu berpotensi menimbulkan konflik dan pembelahan di tengah masyarakat. Meski demikian, ia berharap sebab terakhir tidak akan terjadi.
“Oleh karena itu dari seluruh masukan itu saya mengusulkan pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun,” kata Wakil Ketua DPR itu.
Di sisi lain, ia mengaku telah banyak melakukan kunjungan ke berbagai daerah dalam beberapa waktu terakhir. Hasil kunjungan itu ia menyimpulkan bahwa ekonomi masyarakat saat ini baru saja menunjukkan tren positif.
Dia pun mengaku banyak menerima masukan bahwa hingga 2023, perbaikan ekonomi akan menunjukkan perbaikan yang pesat. Oleh karena itu, menurut dia, tren perbaikan itu jangan sampai terganggu, termasuk oleh Pemilu.
“Karena itu saya melihat tahun 2024 pemilu yang rencananya kita laksanakan bulan Februari itu jangan sampai prospek ekonomi yang baik itu terganggu karena pemilu,” kata dia.