Keruntuhan Nokia: Fakta dan Cerita di Balik Kekalahan Raksasa Ponsel Dunia dari Android dan iOS
ABATANEWS, JAKARTA — Nokia, perusahaan yang pernah mendominasi pasar ponsel dunia, akhirnya runtuh dan tersingkir dari persaingan teknologi. Pada era kejayaannya di awal 2000-an, Nokia menjadi simbol inovasi dengan perangkat yang sederhana namun tangguh dan dapat diandalkan.
Akan tetapi, hanya beberapa tahun kemudian, nama besar ini harus menyerah di bawah gempuran teknologi ponsel berbasis Android dan iPhone.
Kisah kejatuhan Nokia dapat dirunut dari berbagai faktor strategis dan keputusan bisnis yang tidak selaras dengan perkembangan tren teknologi.
Salah satu kesalahan terbesar Nokia adalah terlalu lama bertahan pada sistem operasi Symbian, sementara pasar mulai beralih ke Android dan iOS.
Nokia juga gagal menangkap momentum untuk berinovasi dalam ekosistem aplikasi, yang kala itu berkembang pesat seiring meningkatnya popularitas smartphone berbasis Android dan iOS.
Pada tahun 2011, Nokia mencoba melakukan gebrakan dengan bermitra bersama Microsoft dan menggunakan sistem operasi Windows Phone. Namun, upaya ini tak mampu menyelamatkan perusahaan dari keterpurukan.
Windows Phone gagal menyaingi ekosistem aplikasi Android dan iOS yang sudah mapan. Pada akhirnya, di tahun 2013, Nokia secara resmi diakuisisi oleh Microsoft dengan nilai transaksi sekitar $7,2 miliar.
Pidato terakhir dari salah satu petinggi Nokia, CEO Stephen Elop, di tahun 2013 menjadi simbol dari akhir era keemasan Nokia. Dalam pidatonya, Elop menyampaikan, “Kami tidak melakukan kesalahan apa pun, namun entah bagaimana, kami kalah.”
Pernyataan ini mencerminkan rasa frustrasi dan kesedihan atas kegagalan Nokia. Meskipun mereka tidak melakukan kesalahan besar secara langsung, kegagalan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan perilaku konsumen telah menyebabkan runtuhnya raksasa ini.
Kejatuhan Nokia mengajarkan pelajaran penting dalam industri teknologi: inovasi dan kemampuan beradaptasi adalah kunci keberhasilan di pasar yang berubah dengan sangat cepat. Meski tidak ada satu kesalahan fatal, lambatnya Nokia menanggapi tren ponsel pintar modern menjadi faktor utama kekalahan mereka.
Sumber: Pidato Stephen Elop pada konferensi pers di tahun 2013; The Guardian, “The fall of Nokia: How the Finnish mobile phone giant was dethroned,” 2013; Forbes, “Nokia’s Decline: What Can We Learn?” 2013