Kerugian Akibat Banjir dan Longsor Luwu Ditaksir Mencapai Rp4,7 Miliar
ABATANEWS, LUWU – Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulsel pada Minggu (3/10/2021), tak hanya menimbulkan korban jiwa. Melainkan turut menimbulkan kerugian bagi warga hingga Pemkab Luwu sendiri.
Sekretaris BPBD Kabupaten Luwu, Aminuddin menjelaskan, asumsi kerugian di kawasan banjir dan tanah longsor mencapai Rp4,7 miliar. Hal ini berdasarkan dari dampak jiwa masyarakat akibat bencana hingga sarana prasarana di kawasan tersebut.
“Tapi secara umum kita baru hitung kerugian yang dialami pasca bencana kurang lebih Rp4,7 miliar. Ini berdasarkan asesmen dan kita masih menghitung kerugian sampai hari ini,” ungkap Aminuddin, Selasa (5/10/2021).
Ia menambahkan kemungkinan besar jumlah kerugian akibat bencana ini akan bertambah. Sebab bencana ini berimbas di empat Kecamatan di Kabupaten Luwu dan masih dilakukan upaya tanggap darurat selama 21 hari.
Masing-masing adalah Walanreng Barat, Walanreng Utara, Walanreng Timur dan Lamadi Timur. Dari empat kecamatan ini, ribuan warga harus mengungsi dan sebagian lagi masih terisolir akibat longsor.
“Kalau saat ini kami hitung-hitung kemarin kurang lebih 500 KK (yang terdampak). Tapi kita asesmen ulang kembali untuk kepastian karena kemarin kan masih darurat hitungannya,” jelasnya.
Sampai saat ini, baik BPBD Kabupaten Luwu hingga relawan masih melakukan upaya penyelamatan bagi korban bencana. Empat alat berat juga masih bekerja untuk membuka daerah yang tertutup longsor dan sebagian lagi mengeruk sungai Makawa.
“Untuk masyarakat yang terisolir di Walenrang Barat, bantuan logistik kita upayakan lewat roda dua. Tapi baru dua desa yang tembus masuk yakni Desa Ilan Batu sama Ilan Batu Uru. Sisa desa di atasnya lagi masih ada beberapa titik,” pungkasnya. (Wahyu Susanto)