Kerap Jadi Lokasi Tawuran, Danny Bakal Pasang CCTV di Ujung Tanah

Kerap Jadi Lokasi Tawuran, Danny Bakal Pasang CCTV di Ujung Tanah

ABATANEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menginstruksikan Dinas Kominfo untuk memasang CCTV di empat wilayah yang kerap terjadi perang kelompok di Kecamatan Ujung Tanah.

Empat wilayah yang dimaksud adalah Kelurahan Cambayya, Pattingalloang, Gusung, dan Camba Berua.

Jadi, begitu ada yang terdeteksi melakukan aktifitas saling menyerang, maka pihak Polresta Pelabuhan bisa mengambil langkah-langkah penindakan bagi mereka yang terlibat.

Selain memasang CCTV, Danny juga akan memasang lampu untuk menerangi wilayah-wilayah yang rawan dijadikan lokasi perang di sana.

Dia juga menginstruksikan seluruh OPD untuk terjun ke RT/RW membantu aparat di Kecamatan Ujung Tanah meredam konflik dengan berdiskusi dengan warga, terutama tokoh masyarakat di sana.

Danny juga berencana akan memanggil seluruh anak muda di wilayah itu untuk duduk bersama, berdiskusi, dan mendengar apa yang menjadi keinginan mereka.

“Saya akan undang anak muda di sana, apakah kita ke pulau, bakar-bakar ikan atau dimana, kita kumpul-kumpul dan kita cerita-cerita,” ungkapnya saat berdiskusi dengan warga empat kelurahan di Ujung Tanah untuk mencari solusi mengakhiri perang kelompok, Selasa (23/11) di Baruga Anging Mammiri Rumah Jabatan Wali Kota.

Yang cukup menarik, Danny berencana akan menggelar event atau lomba memanah melibatkan anak muda di sana.

“Kami akan membuat kegiatan kepemudaan yang lebih intens. Termasuk perlombaan busur yang betul dan kita sama-sama jaga lingkungan rumah kita,” ungkap Danny.

Tawuran atau perang kelompok yang terjadi di wilayah Utara Kota Makassar tersebut memang sudah sangat meresahkan.

Tak terhitung lagi kerugian diderita warga yang bermukim di sana. Mulai dari rumah yang rusak, tidak nyaman, dan lainnya, termasuk sudah banyak korban jiwa.

Sita dari Kelurahan Pattingalloang, Barukang IV, di depan Wali Kota Makassar mengatakan tawuran yang terjadi diakibatkan oleh dendam lama saling ejek di media sosial. Karena ketersinggungan, merekapun melampiaskannya dengan saling menyerang.

Diakui, jika rata-rata anak muda di wilayah perang kelompok tersebut tidak memiliki kesibukan berarti. Apalagi di masa pandemi covid-19. Ada yang putus sekolah dan memilih bekerja di TPI dan ada juga yang menganggur.

“Itu menjadi salah satu pemicu,” ungkapnya.

Kapolresta Pelabuhan AKBP Muh Kadarislam Kasim menegaskan pihaknya sudah berupaya untuk mengambil langkah-langkah penanganan untuk meredam aksi perkelahian.

Sejauh ini, sudah ada sekitar 62 orang yang ditangkap dan 17 ditindaklanjuti sampai ke pengadilan.

Sejauh ini, sudah dibuat posko-posko penanganan di lokasi-lokasi tawuran, termasuk memonitor aktifitas di sana dengan berpatroli.

Berita Terkait
Baca Juga