Kepala Bappeda Makassar Hadiri Diskusi BPK RI, Fokus Pembahasan Penguatan Ketahanan Energi Sektor Migas

Kepala Bappeda Makassar Hadiri Diskusi BPK RI, Fokus Pembahasan Penguatan Ketahanan Energi Sektor Migas

ABATANEWS, MAKASSAR – Kepala Bappeda Makassar H. Dahyal menghadiri Diskusi Pemeriksaan Kinerja atas Ketahanan Energi Sektor Minyak dan Gas Bumi.

Kegiatan ini dilaksanakan Pemprov Sulsel bersama tim dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Rabu, 22 Oktober 2025.

Kepala Bappeda Makassar H. Dahyal urut menghadiri diskusi tersebut dengan mendampingi Sekertaris Daera (Sekda) Makassar, Andi Zulkifli.

Dalam diskusi ini, fokus pembahasan adalah penguatan Ketahanan Energi Sektor Migas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Jufri Rahman saat membuka diskusi mendorong pemerintah kabupaten dan kota di Sulsel untuk memperkuat kemampuan lobi.

Selain itu, ia turut mendorong negosiasi konstruktif dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) strategis dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), khususnya dari sektor energi dan sumber daya alam.

Salah satunya, Jufri menyoroti pentingnya optimalisasi potensi gas di Kabupaten Wajo untuk memberikan porsi maksimal bagi pemerintah daerah. Bahkan hingga empat kali lipat.

“Di Sulawesi Selatan, sebagai informasi awal, kita punya potensi gas di Wajo,” sebutnya.

Saat ini, porsi bagian pemerintah daerah dari pengelolaan gas baru mencapai sekitar 2,5 persen. Padahal, sesuai ketentuan, seharusnya pemerintah daerah melalui BUMD berhak memperoleh hingga 10 persen.

Perlu langkah strategis melalui pendekatan teknik lobi yang merupakan bagian dari diplomasi ekonomi yang konstruktif agar bagian hak daerah dapat ditingkatkan secara proporsional sesuai regulasi yang berlaku. Mewujudkan keadilan ekonomi daerah.

Ia menegaskan bahwa kondisi fiskal daerah di Sulsel membutuhkan tambahan pendapatan dari sektor-sektor strategis, termasuk energi.

“Kita tahu kebutuhan energi terus meningkat, baik di sektor pertanian maupun industri. Secara global, kita sekarang bersaing dalam tiga hal: energi, food, dan agriculture. Maka pendapatan daerah dari sumber daya alam harus dimaksimalkan,” jelasnya.

Berita Terkait
Baca Juga