Kamala Harris Resmi Jadi Kandidat Capres dari Partai Demokrat

Kamala Harris Resmi Jadi Kandidat Capres dari Partai Demokrat

ABATANEWS, JAKARTA — Partai Demokrat Amerika Serikat secara resmi mengusung Kamala Harris sebagai kandidat utama calon presiden, sebuah penetapan yang dihasilkan melalui pemungutan suara online oleh delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat, pada Senin (6/8/2024) waktu setempat.

Dengan 99 persen delegasi memberikan suara untuk Harris, keputusan ini mengukuhkan posisinya sebagai calon utama dari partai yang akan diumumkan secara resmi pada konvensi akhir bulan ini di Chicago.

Proses penetapan ini datang setelah serangkaian dinamika yang mengguncang Partai Demokrat. Mulai dari penampilan debat yang kurang memuaskan oleh Presiden Joe Biden hingga pengunduran dirinya dari kontestasi pemilihan presiden, situasi internal partai mengalami ketidakpastian.

Kini, dengan Harris di posisi terdepan, Demokrat memiliki peluang untuk menyegarkan kembali visi dan arah politik mereka.

“Ini tidak akan mudah, tapi kita akan menyelesaikan ini. Sebagai calon presiden masa depan Anda, saya tahu kita siap untuk pertempuran ini,” ucapnya seperti dilansir dari Associated Press News.

Kamala Harris, yang merupakan putri imigran, telah menempuh perjalanan panjang dari dunia penegakan hukum di California hingga menjadi wakil presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika Serikat.

Pengalamannya di Gedung Putih sebagai wakil presiden kulit hitam dan perempuan pertama memberikan Harris platform yang kuat untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Namun, tantangan besar menantinya, terutama dalam menghadapi kandidat dari Partai Republik, termasuk mantan Presiden Donald Trump, yang diprediksi akan menjadi lawan tangguh.

Kesuksesan Harris dalam meraih nominasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan politiknya dan membuka peluang baru bagi Amerika Serikat untuk melihat kepemimpinan dari perspektif yang berbeda.

Partai Demokrat, dengan Harris sebagai ujung tombak, berusaha menawarkan visi masa depan yang inklusif dan beragam di tengah perubahan besar dalam lanskap politik Amerika.

Berita Terkait
Baca Juga