Rabu, 03 Juli 2024 12:24

Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Terbesar di Asia Tenggara, Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik

Jokowi Resmikan Pabrik Sel Baterai Terbesar di Asia Tenggara, Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik

ABATANEWS, KARAWANG — Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (3/7/2024). Pabrik ini digadang-gadang menjadi yang terbesar dan pertama di Asia Tenggara, menandai langkah besar Indonesia dalam mengukuhkan diri sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik global.

Peletakan batu pertama pabrik ini dilakukan pada September 2021, dan dalam waktu kurang dari tiga tahun, fasilitas ini sudah resmi beroperasi untuk menyuplai baterai kendaraan listrik di Indonesia. Dalam acara seremonial tersebut, Jokowi didampingi sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Dari pihak Korea Selatan, hadir Menteri Perdagangan Republik Korea Inkyo Cheong dan Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung.

Setibanya di lokasi pabrik, Jokowi berkeliling untuk melihat proses produksi sebelum menandatangani kap mobil Hyundai Kona Electric yang pertama kali menggunakan baterai buatan lokal. “Dengan mengucap bismillahirohmannirrahim, pada hari ini saya resmikan pabrik dan ekosistem, serta baterai kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Jokowi.

Baca Juga : Hadapi Harus Mudik Lebaran, 1124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Disiagakan 

Jokowi optimistis bahwa pabrik baterai terbesar di Asia Tenggara ini akan mendorong Indonesia untuk bersaing di pasar global. “Kita memiliki sumber daya alam melimpah, tapi berpuluh tahun hanya diekspor sebagai bahan mentah. Sekarang, dengan adanya smelter dan pabrik sel baterai, kita akan menjadi pemain global yang penting dalam rantai pasok kendaraan listrik,” katanya.

Mobil pertama yang menggunakan baterai lokal ini adalah Hyundai Kona Electric terbaru, yang dibanderol sekitar Rp 500 jutaan dan menawarkan jarak tempuh lebih dari 600 km. Euisun Chung mengingatkan kembali tentang kunjungan Presiden Jokowi ke pabrik Hyundai di Ulsan pada 2019, menekankan bahwa peresmian ini adalah wujud nyata dari visi bersama untuk masa depan industri otomotif.

Pabrik ini merupakan hasil joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Dengan investasi awal sebesar USD 1,2 miliar, fasilitas ini berdiri di atas lahan seluas 330.000 meter persegi dan mampu menghasilkan sel baterai lithium-ion dengan kapasitas 10 GWh per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit Battery Electric Vehicle (BEV). Pada fase kedua yang diharapkan selesai tahun 2025, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 20 GWh.

Baca Juga : OJK Akui Pasar Mobil Listrik Bekas Belum Optimal 

Dengan terobosan ini, Indonesia tidak hanya menjadi produsen baterai kendaraan listrik, tetapi juga diharapkan dapat mengintegrasikan seluruh rantai pasok dari tambang hingga kendaraan listrik, menjadikannya pemain tak terbendung di pasar kompetitif ini.

Penulis : Wahyuddin
Komentar