Jemaah Haji Indonesia Dapat Layanan Istimewa, Mulai Dari Fast Track Hingga Smartcard

Jemaah Haji Indonesia Dapat Layanan Istimewa, Mulai Dari Fast Track Hingga Smartcard

ABATANEWS, JAKARTA – Jemaah Haji Indonesia kembali mendapat layanan baru untuk memudahkan para jemaah. Layanan tersebut disediakan sebelum berangkat ke Arab Saudi dan saat berada di tanah suci.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan sejumlah layanan yang memudahkan akan diperoleh jemaah haji Indonesia. Misalnya, layanan fast track di tiga bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Hatta, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Djuanda Surabaya.

“Diperkirakan sekitar 120 ribu jemaah haji Indonesia yang akan menerima kemudahan ini,” kata Yaqut Cholil dalam keterangan persnya saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Jakarta dikutip Senin (1/5/2024).

Selain itu, Indonesia juga menjadi negara pertama yang mendapat smartcard. Yaitu, sebuah kartu elektronik yang didesain khusus untuk memberikan pelayanan kepada jemaah dan di dalammnya berisi tentang informasi seputar haji.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kemudahan perjalanan haji dan umrah yang telah diberikan kerajaan Arab Saudi kepada umat muslim di Indonesia,” imbuhnya.

Ia berharap Kerajaan Arab Saudi dapat memfasilitasi dan memberikan solusi terkait keterbatasan ruang di Muzdalifah dan Mina.

“Kami berharap dukungan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait space di Musdalifah dan Mina yang sangat terbatas. Kami juga berharap ada sinergi platform haji antara Indonesia dengan Arab Saudi,” ujar Gus Men, begitu ia akrab disapa.

Ia juga menyampaikan, Indonesia akan mengikuti aturan haji dan umrah yang ditetapkan pemerintah Saudi, termasuk terkait penggunaan visa.

“Bagi travel dan biro perjalanan yang memberangkatkan jemaah harus mengunakan visa resmi. Pasti akan ada tindakan tegas dari kerajaan Artab Saudi bila travel dan biro perjalanan tidak mengikuti aturan resmi begitu juga dari Kementerian Agama akan memberikan sanksi tegas bagi travel tersebut,” ujar Gus Men.

Berita Terkait
Baca Juga