Intip Statistik Joop Gall Selama Tangani PSM, Layak Dipertahankan? 

Intip Statistik Joop Gall Selama Tangani PSM, Layak Dipertahankan? 

ABATANEWS, MAKASSAR – Kontrak pelatih PSM Makassar, Joop Gall dipastikan kadaluarsa mulai April 2022 ini. Artinya, status pelatih berkebangsaan Belanda itu tak lagi menahkodai Pasukan Ramang.

Namun, manajemen PSM Makassar sejatinya masih bisa mempertahankan Joop Gall untuk musim depan. Yakni dengan melihat statistik Gall sejak menangani PSM Makassar.

Lantas, apakah Joop Gall layak dipertahankan di PSM Makassar?

Pelatih berusia 58 tahun itu didatangkan manajemen PSM pada paruh musim 2021-2022. Ia, menggantikan Milomir Seslija yang didepak usai gagal mengangkat performa tim.

Di awal kedatangannya, Joop Gall sejatinya sukses membawa PSM Makassar meraih kemenangan. Yakni, dengan mengalahkan Madura United dengan skor tipis 1-0, pada 8 Januari 2022 lalu.

Kemenangan ini, juga sebagai penanda Pasukan Ramang memutus rentetan 7 laga sebelumnya tanpa kemenangan. Ke 7 laga itu, masing-masing kalah dari Bhayangkara FC 2-0, imbang lawan PSS Sleman 2-2, kalah dari PSIS Semarang 1-0.

Kemudian imbang atas Persipura Jayapura 1-1, kembali imbang 1-1 dari Persela Lamongan, lalu kalah dari Persija Jakarta 0-3, dan imbang 0-0 dari Persiraja Banda Aceh. Hasil tersebut merupakan laga pada putaran pertama Liga 1 atau sebelum Joop Gall menangani PSM.

Sementara saat Joop Gall menangani PSM, ia hanya mampu membawa tim meraih kemenangan 4 kali termasuk lawan Madura United. Sisanya, masing-masing melawan Barito Putera 1-2, menang 2-1 dari PSIS Semarang, menang tipis 1-0 dari Persiraja Banda Aceh.

Adapun sejak Joop Gall menangani tim selama setengah musim, diantaranya 4 kali menang, 7 kali kalah dan 6 imbang. Hasil tersebut lantas membuat tim asal Makassar, Sulsel ini nyaris degradasi.

Pelatih kelahiran 25 Desember 1963 ini berdalih, ada banyak masalah yang diderita tim selama ia menjadi pelatih. Pertama, ia tak dilibatkan dalam pemilihan pemain dan hanya langsung melatih tim dengan pemain yang ada.

Kemudian, faktor lain adalah padatnya jadwal pertandingan yang dilakoni PSM selama putaran kedua. “Jadi kita harus memikirkan bagaimana cara agar pemain bisa segera pulih dan fisiknya bisa kembali,” ujar Joop Gall beberapa waktu lalu.

Faktor lain yang membuat PSM sulit bersaing di musim ini, yakni kurangnya kontribusi pemain lini depan. Di mana banyak peluang yang dihasilkan tetapi tak berbuah gol.

“Pemain-pemain sudah berusaha dengan maksimal untuk mencetak gol tetapi memang keberuntungan belum berpihak. Tetapi, ketika pemain terus berusaha akan ada waktunya untuk menghasilkan gol,” sebutnya.

Dengan hasil yang diraih PSM selama Joop Gall menjadi pelatih, manajemen PSM bisa saja tak lagi menggunakan jasanya. Apalagi, dalam waktu dekat ini peraih juara Piala Indonesia 2018-2019 itu akan berlaga di Piala AFC Cup 2022.

Manajer PSM, Munafri Arifuddin sendiri belum memberikan pernyataan terkait nasib Joop Gall. Tetapi, ia berjanji akan membangun skuad yang lebih kokoh hingga PSM tak lagi mengalami kesulitan seperti di musim ini.

“Dan kita akan buktikan bahwa kita adalah kekuatan sepak bola di Indonesia,” imbuh Munafri Arifuddin beberapa waktu lalu.

Berita Terkait
Baca Juga