Ingin Tiru Keberhasilan Jepang hingga Jerman, PSSI Bentuk PT GSI
ABATANEWS.COM – Sepakbola Jepang menjadi salah satu uang terbaik di kawasan Asia. Lewat federasinya, JFA sukses melakukan pengembangan melalui sepakbola baik di Timnas maupun kompetisi domestik.
Hal itulah yang sepertinya ingin ditiru Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI. Pasalnya, berbagai langkah telah dilakukan federasi sepakbola Indonesia yang kini dibawahi Erick Thohir.
Salah satunya, dengan membentuk PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI). Perusahaan ini, nantinya akan menjalankan bisnis PSSI agar pemasukan lebih menghasilkan.
“Saya pernah bilang, lihat bisnis di Jepang yang organisasi sepakbolanya punya pendapatan US$200 juta dan punya fasilitas bagus, program bagus, serta langganan ikut Piala Dunia,” kata Ketum PSSI, Erick Thohir saat re-launching PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) di Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Selain Jepang, Erick Thohir juga berkaca di keberhasilan sepakbola Jerman. Yang mana di sana, tak perlu lagi ditanyakan bagaimana keberhasilan sepakbolanya mulai dari Timnas maupun kompetisi.
Apalagi dalam segi bisnis, pendapatan Jerman melalui liganya lebih dari US$4,2 miliar. Pendapatan itu, terbesar kedua setelah Inggris.
“Itu tujuan kita menghidupkan lagi PT Garuda Sepakbola Indonesia ini agar jadi motor utama komersialisasi aset dan kegiatan asprov, klub, asosiasi dan anggota PSSI, termasuk Timnas agar nilainya lebih tinggi dan memberikan pendapatan bagi PSSI,” jelasnya.
Maka dari itu, PT GSI dibentuk guna mampu memajukan sepakbola nasional. Terutama, untuk menguoayakan pengembangan bisnis di sepakbola dan pastinya akan berdampak luas bagi ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri BUMN ini menjelaskan, perusahaan yang akan dibentuk 95% sahamnya dimiliki PSSI. Kemudian 5% menjadi hak Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia.
“Jadi perusahaan ini akan mengelola seluruh aset bisnis PSSI secara profesional, transparan, dan akuntabel. Sehingga mendapat kepercayaan masyarakat, sponsor serta partner terhadap industri sepakbola nasional,” papar Erick.
Namun, Erick menegaskan terbentuknya PT GSI ini tak hanya mengincar soal bisnis. Akan tetapi, akan berpengaruh sosial dengan meningkatkan rasa persatuan bagi semua stakeholders Sepakbola (Football Family) secara berkesinambungan.
“Ini terkait dengan Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia yang kita luncurkan kemarin. Karena 5 persen saham PT GSI ini milik yayasan, dan mendapat deviden ad-interim setiap tiga bulan, maka yayasan akan memiliki dana abadi untuk kepentingan bersama para mantan pemain timnas,” lanjut Erick.
Mantan Presiden Inter Milan ini menyatakan dengan dukungan PT GSI ini ditargetkan PSSI akan menjadi salah satu Federasi Sepakbola di Asia dengan peningkatan pendapatan komersial terbesar melalui tiga hal.
Pertama, peningkatan nilai komersial Timnas Indonesia. Kedua, dukungan pendanaan bagi kegiatan non Timnas, seperti edukasi, kepelatihan, wasit, kompetisi usia muda level amatir, sepakbola wanita dan program pembinaan lainnya, dan ketiga penciptaan aset-aset komersial baru yang inovatif dan relevan bagi Fans Sepakbola Indonesia.
“Ya, PT GSI akan menjalankan bisnis untuk membangun industri sepakbola nasional yang sesuai dengan era kekinian, seperti membangun brand PSSI dan sepakbola nasional, melibatkan fans sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan sepakbola nasional, serta memaksimalkan konten-konten di era medsos dan digital ini yang terus tumbuh serta punya prospek bagus. Dengan PT ini, kita jadikan Timnas punya nilai jual tinggi dan menjadi daya tarik. Fans timnas harus lebih besar dari fans klub, dan itu target,” ujarnya.