Indonesia Jadi Juara Umum Pencak Silat di Abu Dhabi

Indonesia Jadi Juara Umum Pencak Silat di Abu Dhabi

ABATANEWS, JAKARTA — Ajang World Pencak Silat Championship ke-20 dan Junior World Pencak Silat Championship ke-5 di Abu Dhabi menjadi momen penting bagi Indonesia dalam memperkuat posisi sebagai pusat keunggulan seni bela diri tradisional. Dengan keberhasilan menjadi juara umum di kedua kategori, Indonesia tidak hanya menunjukkan dominasi di arena olahraga, tetapi juga memperkenalkan warisan budaya luhur kepada dunia.

Dalam kejuaraan yang melibatkan 57 negara dengan total 1.100 peserta ini, tim Indonesia berhasil memimpin klasemen. Di kategori senior, Indonesia meraih 11 emas, 7 perak, dan 5 perunggu, unggul atas Vietnam dan Malaysia. Sementara itu, di kategori junior, tim muda Indonesia kembali tampil gemilang dengan 11 emas, 3 perak, dan 2 perunggu, mengalahkan Singapura dan Kazakhstan di posisi berikutnya.

Dukungan Pemerintah dan Diplomasi Budaya
Penutupan kejuaraan ini menjadi simbol eratnya kolaborasi antara olahraga dan diplomasi budaya. Menteri Luar Negeri RI Sugiono, yang juga Deputi Persilat, menyerahkan trofi juara umum senior, sementara trofi kategori junior diserahkan oleh Menteri Negara UAE, HE Ahmed Ali Al Sayegh. Dalam pidatonya, Sugiono menegaskan bahwa kejuaraan ini tidak hanya merayakan prestasi olahraga, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai luhur Pencak Silat kepada masyarakat global.

Mewakili Presiden RI Prabowo Subianto, Sugiono menyampaikan harapan agar ajang ini dapat mempererat persaudaraan antarnegara dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan tradisi luhur Pencak Silat. “Keberanian Anda untuk melangkah ke arena, mendorong batas kemampuan, dan mewujudkan semangat Pencak Silat adalah pencapaian luar biasa dari Anda semua,” ujarnya.

Prosesi penutupan di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC) juga diwarnai dengan serah terima simbolik keris Pencak Silat, menandai berakhirnya salah satu kejuaraan pencak silat terbesar dalam sejarah. Kejuaraan ini mencakup tiga kategori utama—Tanding, Seni, dan Eksebisi—yang dipertandingkan di enam arena.

Keberhasilan ini turut diiringi penghargaan khusus bagi pesilat terbaik, baik di kategori junior maupun senior. Bahkan, dukungan kuat dari Pemerintah UAE membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut Pencak Silat di Timur Tengah, seperti diungkapkan oleh Wakil Presiden UAE Sports for All Federation, HE Saeed Ali Alajil.

Sebagai bagian dari diplomasi budaya, kejuaraan ini membuktikan bahwa Pencak Silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga representasi warisan budaya yang dapat menjadi alat pemersatu dunia. Dengan kerja sama erat antara Indonesia dan UAE, seni bela diri ini semakin memiliki panggung global yang menjanjikan.

Berita Terkait
Baca Juga