IAS dan Danny Ogah Kotak Kosong, Andi Sudirman: Masak Dilarang?

IAS dan Danny Ogah Kotak Kosong, Andi Sudirman: Masak Dilarang?

ABATANEWS, MAKASSAR — Bakal calon Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menanggapi wacana kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024. Wacana ini berhembus kuat, usai Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi mendapat mandat dari DPP Demokrat untuk maju di arena politik 5 tahunan itu.

“Kami tidak tahu tentang hal itu. Karena itu (soal dukungan parpol di pilkada), partai menentukan. Kalau kebetulan (isu kotak kosong itu dialamatkan kepada kami), itu tidak by (order) hal lain,” ucap Andi Sudirman, kepada wartawan, usai mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur, di Kantor DPW PAN Sulsel, pada Senin (22/7/2024).

Memang, tak dipungkiri, isu kotak kosong itu menyasar ke pasangan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi. Wacana yang mencuat, Sudirman-Fatmawati dianggap akan ‘memborong’ semua parpol dan hanya menyisakan parpol yang secara matematis tidak bisa mengusung kandidat di pilgub.

“Kalau misalnya memang partai menginginkan (kotak kosong), kita tidak bisa (larang atau menolak). Istilahnya kalau komunikasinya (antar parpol dan kandidat) baik, masak dilarang?,” tutup mantan Gubernur Sulsel itu.

Sementara itu, dua bakal calon gubernur lainnya, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dan Ilham Arief Sirajuddin secara terbuka menolak terealisasinya kotak kosong di Pilgub Sulsel 2024.

Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, misalnya, mengungkit fenomena kotak kosong yang pernah terjadi Kota Makassar pada tahun 2018 lalu.

“Kalau kotak kosong itu kan bukan barang baru bagi Sulsel bahkan populernya Makassar, Sulsel gara-gara kotak kosong. Dan itu salah satu proses, walau pun banyak orang bilang, —bukan saya yah—, bahwa itu tidak sehat. Tapi itu sah saja dalam perjalanan mekanisme ini. Bisa terjadi (kotak kosong) itu ya karena banyak kekuatan yang membuat menjadi kotak kosong. Tapi ingat, di Makassar itu kotak kosong menang!,” tegas Danny Pomanto di Hotel Swiss Bell usai menjalani fit and proper test DPW PKS Sulsel, pada Senin (22/7/2024).

Bagi Danny, kotak kosong hanya mencoreng nama baik Sulsel. Sebab, katanya, seolah-olah di Sulsel tak ada orang yang mampu memimpin.

“Kalau kita ingin lewat demokrasi harus ada pengujian-pengujian publik terhadap kandidat itu. Nah bagaimana kita mau mau menguji (proses demokrasi) kalau kontak kosong? kan begitu,” tegas Wali Kota Makassar itu.

Hal serupa yang disampaikan oleh IAS di lokasi yang sama. Baginya, wacana kotak kosong yang dihembuskan oleh pihak-pihak tak diketahui itu, hanya akan membodohi publik.

Ia juga mengungkit peristiwa Pilwalkot Makassar 2018 yang saat itu kontestasi justru ‘dimenangkan’ oleh kotak kosong.

“Dan Saya kira ini menjadi suatu pelajaran dan jangan sampai terulang,” tegas mantan Wali Kota Makassar itu.

Berita Terkait
Baca Juga