Harga STB Mahal, Menteri Jhonny Akan Minta Produsen Turunkan Harga
ABATANEWS, JAKARTA — Penghentian siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) sudah berlangsung di 265 wilayah dari 514 wilayah. Saat ini, pemerintah masih menjadwalkan untuk menghentikan ASO untuk seluruh wilayah pada tahun 2023.
Namun, untuk beralih ke TV digital, masyarakat harus perlu menggunakan set top box (STB), khususnya bagi mereka yang belum menggunakan smart TV. Sedangkan, banyak masyarakat yang merasa terbebani lantaran harga STB yang direkomendasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang terbilang mahal.
STB bisa dibanderol dengan harga paling murah sebesar Rp150 ribu hingga Rp350 ribu. Harga tersebut dianggap oleh masyarakat cukup membebani.
Makanya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mendorong ekosistem industri untuk menyediakan set-top box (STB) dengan harga terjangkau.
“Kita sudah melakukan analog switch off di banyak wilayah dan banyak masukan dari masyarakat. Salah satu input yang kita monitor dan menjadi perhatian pemerintah adalah distribusi dan ketersediaan STB serta harga yang terjangkau,” ujar Menkominfo, dikutip dari laman resmi Kemkominfo, Rabu (11/01/2023).
Lebih lanjut, Menkominfo mendorong ekosistem industri untuk memperhatikan distribusi STB dan ketersediaan perangkat untuk mendukung akses masyarakat ke siaran televisi digital.
“Kita minta ini dikoordinasikan bersama-sama dengan asosiasi untuk diperhatikan dan perlu ditindaklanjuti agar bagaimana dengan perusahaan-perusahaan memproduksinya sehingga tersedia supply side yang cukup,” ujarnya.
Menkominfo menjelaskan, sisi supply side akan berdampak pada harga STB di masyarakat sehingga diperlukan langkah strategis agar dapat menghadirkan harga STB yang terjangkau bagi masyarakat.
“Karena ada kelompok masyarakat yang membeli sendiri dan memasang sendiri sangat concern dengan ini, ada juga kelompok masyarakat yang harus mendapat STB gratis tetapi tidak atau belum didistribusikan dan diinstalasi,” tandas Johnny.
Penghentian siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) sudah berlangsung di 265 wilayah dari 514 wilayah. Pemerintah akan terus melanjutkan migrasi siaran televisi analog ini ke digital untuk 249 wilayah lain.