Harga Cabai Makin Pedas, Andi Sudirman: Kapolda Akan Bertindak
ABATANEWS, MAKASSAR – Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memberikan instruksi kepada Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana. Instruksi tersebut tentang memberi tindakan tegas kepada pelaku yang menaikkan harga pangan.
Dalam beberapa pekan terakhir, harga bahan pokok di sejumlah wilayah Sulsel memang mengalami kenaikan. Makanya, Pemprov Sulsel dan Kepolisian kerap melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional.
Salah satunya, kala Andi Sudirman Sulaiman melakukan sidak di Pasar Pabaeng-baeng Makassar. Sidak tersebut, dilakukan untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pangan jelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Hasilnya, ditemukan sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan sangat tinggi. Salah satunya adalah harga cabai yang semakin pedas.
“Dan saya sudah tegaskan ke Kapolda bahwa berikan tindakan tegas apabila ada yang memainkan harga. Itu sudah instruksi secara menyeluruh,” tegas Andi Sudirman Sulaiman, Jumat (24/12/2021)
Dari hasil sidak yang dilakukan Andi Sudirman bersama sejumlah pihak terkait termasuk Kapolda Sulsel. Ditemukan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan sangat tingg
Komoditi jenis cabe rawit misalnya, sebelumnya dibanderol dengan harga Rp. 15.000 ribu per-kg naik menjadi Rp. 85.000 per-kg. Kemudian cabe kriting sebelumnya dihargai Rp. 20.000 ribu per-kg naik menjadi Rp. 50.000 ribu per-kg
Tak sampai di situ, cabe merah turut mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp. 25.000 ribu per-kg naik menjadi Rp. 45.000 rupiah per-kg. “Ada yang memang tinggi itu cabe rawet. Ini karena suplai yang agak berkurang diakibatkan pergantian musim bukan karena musimnya, Kebetulan pada bulan ini juga ada peralihan. Demikian juga dengan banjir di daerah sentra,” jelasnya Andi Sudirman.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana menambahkan untuk operasi pasar akan didukung oleh Polda Sulsel. Sampai saat ini, operasi yang dilakukan juga sudah sampai ke tingkat kabupaten.
“Dan sampai saat ini untuk sembako kami belum menemukan adanya penimbunan-penimbunan,” ungkap Irjen Pol Nana Sujana.