Gudfan Ditunjuk PBNU untuk Kelola Tambang yang Dipercayakan Pemerintah, Ternyata Tajir Melintir

Gudfan Ditunjuk PBNU untuk Kelola Tambang yang Dipercayakan Pemerintah, Ternyata Tajir Melintir

ABATANEWS, JAKARTA — Setelah Presiden Jokowi memberikan restu bagi organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk mengelola bisnis tambang, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) langsung mengambil langkah cepat. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, memastikan bahwa NU sudah memiliki perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.

NU menjadi ormas pertama yang disebut oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk bisnis tambang batu bara.

Meskipun merupakan ormas keagamaan, NU percaya diri mampu mengelola bisnis tambang. Gus Yahya menyatakan bahwa proyek ini akan dipimpin oleh Bendahara Umum PBNU, Gudfan Arif Ghofur, yang juga merupakan pengusaha tambang batu bara.

“Kami sudah mendirikan PT dan penanggung jawab utamanya adalah Bendahara Umum yang juga pengusaha tambang,” kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta (6/6/2024).

Yahya menegaskan bahwa NU memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkapabilitas tinggi untuk mengelola tambang dan siap bekerja untuk PBNU.

“Bendahara Umum PBNU mungkin termasuk segelintir pengusaha tambang besar, dan ia memiliki jaringan yang luas dalam komunitas tambang ini,” tambah Yahya.

Gudfan Arif Ghofur, atau yang akrab disapa Gus Gudfan, adalah salah satu dari 13 Bendahara PBNU untuk periode 2022-2027. Sejak Januari 2022, ia menjabat sebagai Plt. Bendahara Umum PBNU, menggantikan Mardani H. Maming yang tersandung kasus korupsi oleh KPK.

Dilansir dari situs NU Online, Gus Gudfan adalah putra dari KH Abdul Ghofur, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur. Kiprahnya di NU sudah lama dan beragam, hingga akhirnya menjabat sebagai Plt Bendum PBNU. Di samping perannya di NU, Gus Gudfan juga dikenal sebagai pengusaha sukses di berbagai sektor.

Dalam struktur NU, Gus Gudfan memiliki pengalaman yang solid di bidang keuangan. Pada periode 2012-2017, ia menjabat sebagai Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa. Kemudian, pada periode 2013-2018, ia berperan sebagai Bendahara Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Timur. Dedikasinya terus berlanjut ketika ia dipercaya menjadi Penasihat RMI PWNU Jawa Timur periode 2018-2023 dan Penasihat Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2019-2023.

Pendidikan formal Gus Gudfan dimulai di Lamongan hingga tingkat tsanawiyah, dan ia melanjutkan pendidikan aliyah di Jombang, Jawa Timur. Untuk pendidikan tinggi, ia memilih Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Darul Ulum Jombang. Selepas kuliah, ia merintis karir di dunia bisnis sejak 2003 dan terus berkembang hingga kini.

Dalam dunia bisnis, Gus Gudfan mendirikan beberapa perusahaan yang bergerak di berbagai sektor seperti minyak dan gas, petrokimia, informasi dan telekomunikasi (IT), serta pertambangan batu bara. Ia memegang posisi sebagai komisaris dan direksi di perusahaan-perusahaan tersebut.

Operasional bisnisnya tidak hanya terbatas di Jakarta. Gus Gudfan juga memiliki kantor cabang di berbagai wilayah Indonesia seperti Surabaya, Bali, Semarang, dan Cilegon. “Kalau tambang batu bara di Kalimantan Tengah. Ada empat sebenarnya, yang tiga lagi proses pembebasan lahan dan pengurusan izin,” ujar Gus Gudfan kepada NU Online.

Dengan pengalaman dan dedikasinya, Gus Gudfan bukan hanya sosok penting dalam organisasi NU, tetapi juga seorang pengusaha yang memiliki pengaruh signifikan di berbagai sektor bisnis di Indonesia.

 

Berita Terkait
Baca Juga