Selasa, 02 Desember 2025 20:08

Gembong Narkoba 2 Ton Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja

Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto
Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto

ABATANEWS, JAKARTA — Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama tim gabungan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI berhasil menangkap Dewi Astutik alias Mami, penyelundup dua ton sabu-sabu jaringan internasional Golden Triangle.

Buronan aparat penegak hukum Korea Selatan ini ditangkap di Sihanoukville, Kamboja, dan langsung dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Selasa sore, 2 Desember 2025.

Dewi Astutik alias PA (43) ditangkap setelah menjadi buron Interpol dalam kasus penyelundupan sabu 2 ton senilai Rp 5 triliun. Dewi Astutik diduga merupakan aktor utama dalam kasus ini.

“DPO yang dimaksud ini diduga merupakan aktor utama dari penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun dan kasus narkotika lainnya yang terjadi wilayah Indonesia,” kata Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers, Selasa (2/12/2025).

“Operasi ini mendapat dukungan penuh dari Atase Pertahanan RI di Kamboja dan BAIS TNI yang berperan penting dalam pemetaan pergerakan lintas negara serta koordinasi regional,” kata Komjen Pol Suyudi Ario Seto.

Proses penangkapan terjadi saat pelaku sedang dalam perjalanan menuju lobi sebuah hotel di Sihanoukville. Operasi berlangsung cepat dan tanpa perlawanan. Setelah diamankan, Dewi dipindahkan ke Phnom Penh untuk proses verifikasi identitas sebelum dipulangkan ke Indonesia.

“Dewi Astutik selanjutnya akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi ke sejumlah negara,” ungkap Suyudi.

Dewi Astutik diketahui sebagai aktor intelektual penyelundupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle yang digagalkan pada Mei 2025, serta beberapa kasus besar tahun 2024 terkait jaringan Golden Crescent.

Jejaringnya beraktivitas sebagai pengambil dan distributor narkotika berbagai jenis, termasuk kokain, sabu, dan ketamin, dengan tujuan negara Asia Timur dan Asia Tenggara.

“BNN menegaskan bahwa penindakan tidak berhenti pada penangkapan, tetapi akan berlanjut pada pembongkaran seluruh struktur jaringan yang selama ini beroperasi secara masif dan terorganisir,” tegas Suyudi.

Komentar