Fadli Ananda Dampingi Mensos Risma Kunjungi Lokasi Banjir di Luwu
ABATANEWS, LUWU – Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP Sulsel, dr Fadli Ananda SpOG MKes, turut mendampingi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, ke Kabupaten Luwu, Rabu, 6 Oktober 2021. Iapun berharap, kehadiran Risma yang turun langsung ke lokasi bencana, memberi semangat para relawan yang bertugas di lapangan.
“Kita bersyukur Bu Risma hadir disini, dan turun langsung ke Luwu, memberi semangat tambahan kepada para relawan yang bertugas,” kata dr Fadli Ananda, Kamis, 7 Oktober 2021.
Menurutnya, sinergi menghadapi bencana sangat diperlukan antara relawan dan pemerintah. Sehingga, dampaknya bisa lebih cepat diselesaikan.
“Baguna PDIP Sulsel akan menjadi yang terdepan hadir di tengah-tengah bencana yang dihadapi masyarakat. Dan tentu saja, siap bersinergi bersama pemerintah,” ujarnya.
Ketua Indonesia Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Sulsel ini memang memberikan perhatian lebih terhadap para korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu. ia juga menurunkan tim Baguna PDIP Sulsel untuk datang ke lokasi bencana membawa bantuan sembako dan obat-obatan. Pasca banjir, warga rawan terkena berbagai penyakit.
“Baguna PDIP Sulsel selain membawa sembako, juga obat-obatan,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Kepala Baguna PDIP Sulsel, Faisal Gunawan, mengungkapkan, tim mengunjungi dua desa dengan kondisi yang cukup parah setelah diterjang banjir dan tanah longsor. Yakni di Desa Santandung Kecamatan Walenrang Utara, dan Desa Kendekan, Walenrang Timur. Meski telah surut, namun banjir menyisakan lumpur.
“Di dua desa ini, kami memberikan bantuan sembako,” kata Faisal.
Terkait bantuan obat-obatan, Faisal mengungkapkan, pihaknya menyerahkannya ke Posko Kesehatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Luwu.
“Semoga apa yang kami lakukan di Baguna PDIP Sulsel, bisa meringankan beban warga yang terdampak,” tuturnya.
Diketahui, banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu telah berdampak di 12 desa dan satu kelurahan yang berada di lima kecamatan. Bencana tersebut juga telah menyebabkan 4 warga meninggal dunia, 169 jiwa mengungsi, 771 KK/3.084 jiwa terdampak, 165 KK terisolir, dan 20 orang sempat mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas.
Disamping itu, ada 771 unit rumah yang terdampak banjir, 5 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah terancam longsor, 15 hewan ternak hanyut, 1.432 hektare lahan pertanian dan perkebunan terdampak, serta 14 titik tanggul dengan total sepanjang 150 meter jebol. (*)