DP3A Parepare Hadirkan OPSI PERANTA dalam Lomba Penilaian Inovasi Kota

DP3A Parepare Hadirkan OPSI PERANTA dalam Lomba Penilaian Inovasi Kota

ABATANEWS, PAREPARE – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) turut serta dalam lomba penilaian inovasi yang digelar Pemerintah Kota Parepare.

Lomba penilaian inovasi yang dibuka oleh Wali Kota Parepare, Taufan Pawe digelar di kantor Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan (Puslatbang KMP) LAN RI, Makassar, Jumat, 3 Maret 2023.

Dalam lomba itu, sebanyak 44 inovasi terbaik bertarung, terdiri dari 32 inovasi dari 24 SKPD, 1 kelurahan yakni Kelurahan Watang Bacukiki, 3 inovasi Puskesmas Lumpue, dan 7 inovasi dari UPTD SD dan SMP, serta 1 PJU. “Dari 44 inovasi itu 2 inovator tidak hadir, yakni 1 SD dan 1 SMP,” ucap EW Ariyadi, Plt Kepala Bappeda Parepare dalam laporannya.

Sementara, inovator dari DP3A Parepare sendiri memaparkan tentang OPSI PERANTA (Optimalisasi Informasi Layanan Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak melalui Media Digital).

Sebagai inovator, Zulkhaidir menjelaskan, inovasi ini dihadirkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta memperluas informasi akses pengaduan melalui media digital. “Jadi layanan aduan ini kita maksimalkan, baik melalui WA, DM dan juga link aduan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Kota Parepare,” ujarnya.

Inovasi itu pun didukung penuh oleh Plt Kepala DP3A Parepare, Hj Amina Amin. “Kami sepenuhnya mendukung inovasi ini. Itulah sebabnya saya turut hadir mendampingi inovator dari Dinas kami pada kegiatan pembukaan lomba inovasi di LAN Makassar,” ujar Amina.

Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menyampaikan apresiasinya kepada Puslatbang KMP LAN Makassar yang telah melakukan pendampingan pengembangan inovasi dan penilaian inovasi melalui Lomba Inovasi Daerah sejak tahun 2017.

“Pelaksanaan Lomba Inovasi Daerah ini merupakan terobosan penting dalam menciptakan inovasi yang akan meningkatkan kualitas pelayanan kesejahteraan masyarakat,” ujar Taufan Pawe.

Inovasi pelayanan publik ini, lanjut dia, sudah selayaknya menjadi budaya bagi para ASN dalam bekerja. Pelayanan publik saat ini tidak bisa lagi dilakukan dengan cara biasa-biasa saja. Perlu breakthrough atau terobosan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat.

“Dalam menerapkan inovasi sebagai budaya kerja ASN, harus berpandangan bahwa berinovasi adalah sebuah kebutuhan. Budaya kerja ini sejalan dengan core values BerAKHLAK yakni Adaptif. Setiap ASN diminta untuk terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta menghadapi perubahan,” ungkapnya.

Walikota berlatar belakang doktor hukum ini menjelaskan, sistem kerja yang dilakukan harus terus diperbaharui sehingga dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

“Biasakan membangun pola pikir dan budaya kerja yang inovatif, hal itu setidaknya menjadi langkah awal bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggerakan gerbong reformasi birokrasi,” pesan Taufan Pawe.

Berita Terkait
Baca Juga