Dokter Jelaskan Sulitnya Operasi Kaki Kiri Prabowo Subianto
ABATANEWS, JAKARTA – Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, baru saja menyelesaikan operasi kaki kiri yang berlangsung dengan penuh tantangan. Tim medis dari Pusat Rehabilitasi (Pusrehab) Kementerian Pertahanan mengungkapkan bahwa usia Prabowo yang telah mencapai 72 tahun menambah kompleksitas prosedur ini.
Menurut Brigjen dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Kepala Pusrehab, faktor usia Prabowo membuat operasi menjadi lebih rumit.
“Dengan usia demikian, berbagai komplikasi mungkin terjadi dan kami harus mempersiapkan diri dengan baik,” ujar Daniel di RSPPN Soedirman, Bintaro, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Cedera kaki kiri yang dialami Prabowo terjadi saat ia masih aktif sebagai prajurit TNI. Cedera tersebut telah menimbulkan tantangan tersendiri karena sifatnya yang kronis.
“Cedera ini sudah cukup lama, jadi ada kekhawatiran mengenai apa yang mungkin terjadi,” tambah Daniel.
Kolonel dr. Yos Sunaryo Kusumo, dokter konsultasi Hip dan Knee Pusrehab, mengungkapkan bahwa kondisi Prabowo pasca operasi telah pulih dengan baik dan ia sudah kembali beraktivitas.
“Beliau bahkan hadir di peringatan HUT ke-78 Polri dengan kondisi yang bisa kita saksikan di layar televisi,” ujar Yos.
Prabowo menjalani operasi di RSPPN Soedirman milik Kementerian Pertahanan pekan lalu. Prosedur ini terungkap melalui unggahan Prabowo di media sosial saat dijenguk oleh Presiden Jokowi usai operasi pada Minggu (30/6/2024).
“Beliau memilih RSPPN karena ingin menunjukkan bahwa anak bangsa mampu menjawab tantangan dunia saat ini,” jelas Yos.
Pasca operasi, Prabowo langsung menghadiri puncak peringatan HUT Polri di Monas, tampak berjalan di belakang Presiden Jokowi.
Meski langkahnya masih terlihat sedikit terpincang, Prabowo menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding sebelum operasi. Ketum Partai Gerindra tersebut bahkan berdiri tegak mendampingi Jokowi menyaksikan defile anggota Polri beserta alutsista mereka.
Prabowo mengungkapkan bahwa cedera kaki kirinya adalah akibat kecelakaan terjun payung semasa ia masih aktif di militer beberapa dekade lalu. Cedera ini masih menyisakan rasa sakit hingga sekarang.
Prabowo menekankan bahwa keputusan untuk menjalani operasi besar ini adalah demi bakti dan pengabdiannya kepada nusa dan bangsa, meskipun harus mempertaruhkan nyawanya.