DLH Makassar Didampingi USAID-CCBO untuk Kelola dan Kurangi Sampah Plastik
ABATANEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar dan USAID-Clean City Blue Ocean (CCBO) bekerjasama untuk mengurangi keberadaan sampah plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Aryati Puspasari Abadi menjelaskan, selama dua tahun, USAID-CCBO akan memberikan pendampingan bagaimana mengelola dan mengurangi sampah plastik langsung dari sumber sampahnya.
Dia mengatakan, salah satu yang akan menjadi fokus perhatian adalah sampah plastik yang bersumber dari penggunaan kantong kresek.
Karena dari hasil penelitian dan survey beberapa lembaga, sampah plastik memberi kontribusi cukup besar pada timbunan sampah. Selain itu, paling banyak ditemukan di perairan dan laut, termasuk kantong kresek.
“Program kerjasama ini rencananya dua tahun. Kalau tidak salah ada delapan titik menjadi pilot project, TPS3R ada empat dan bank sampah ada empat. Pola-pola atau mekanisme kerja yang dilakukan pada saat program ini berjalan di titik-titik yang menjadi sasaran,” ungkap wanita yang akrab disapa Puspa.
Lebih jauh dikemukakan, USAID-CCBO juga akan memberi pendampingan dalam mendorong revisi Perwali yang memiliki kaitan dengan kantong plastik atau kresek.
“Kita akan segera merevisi perwali-nya. Akan lebih diperjelas lagi soal reward dan punishment yang akan diberikan kepada pengusaha dan pedagang yang masih menggunakan kantong plastik,” tambahnya.
Lebih jauh dijelaskan, soal penggunaan kantong plastik ini, juga akan diatur pemberian insentif bagi pengusaha atau retail yang meminimalisir penggunaannya.
Selama ini, komposisi sampah yang dihasilkan warga Makassar setiap hari ribuan ton. Sebanyak 50 persen diantaranya adalah sampah basah. Sementara 20 persen diantaranya adalah sampah plastik.
“Kita berharap dari 20 persen itu, melalui program pendampingan USAID CCBO, sampah plastik bisa direduksi 50 persen,” ungkapnya.