Disebut Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Amran Sulaiman: Saya Bukan Siapa-siapa

Disebut Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Amran Sulaiman: Saya Bukan Siapa-siapa

ABATANEWS, MAKASSAR — Mantan Menteri Pertanian Periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman disebut-sebut sebagai salah satu tokoh politik di Sulawesi Selatan, yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjadi presiden pada periode mendatang.

Hal itu diindikasikan dengan beberapa kali terjadi pertemuan terbuka antara Prabowo dan Amran. Termasuk saat Prabowo Subianto ke Makassar beberapa waktu lalu. Amran yang termasuk menjamu dengan baik Prabowo di Kota Daeng.

Indikasi lainnya ialah dengan masuknya Andi Amar Ma’ruf di Partai Gerindra dan maju menjadi bacaleg untuk Dapil Sulsel II.

Namun, saat dikonfirmasi terkait kebenaran dukungannya kepada Prabowo di Pilpres 2024 mendatang, Amran secara eksplisit tak mengakui.

Ia justru menyatakan, dirinya saat ini tak lebih dari seorang warga sipil pada umumnya.

“Siapa sih saya? Saya ini hanya seorang purnatugas,” kata Amran kepada wartawan saat diwawancarai di AAS Building, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar (1/9/2023).

Jadi, ia pun meminta kepada semua pihak, untuk tidak asal mengklaim dan mendeklarasikan, bila dirinya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Karena saya ini di sini-sini saja (kantornya). Saya ini bukan siapa-siapa. Saya tidak lebih hebat dari Anda,” kunci Ketua Umum IKA Unhas tersebut.

Partai Gelora Resmi Dukung Prabowo

Sementara itu, Prabowo Subianto kembali mendapat tambahan amunisi. Kali ini dari Partai Gelora.

Partai Gelora resmi mendeklarasikan dukungan politiknya kepada Prabowo pada Sabtu (2/9/2023), di Djakarta Theater, Jakarta.

Dalam testimoninya, Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta menyebut, sejumlah hal yang membuat partainya akhirnya ikut dalam gerbong pemenang Prabowo.

Salah satunya, Anis menyebut, Prabowo merupakan sosok pemimpin yang kuat dan rendah hati.

Ia bercerita, dengan situasi politik dunia saat ini, sangat dibutuhkan figur pemimpin di Indonesia, yang mampu membawa Indonesia menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang.

“Karena kalau kita salah dalam mengambil langkah di masa transisi global saat ini, maka Indonesia akan salah dalam menentukan masa depannya,” terang Anis.

Makanya, kata Anis, dibutuhkan pemimpin yang mampu menjaga ritme kepentingan global dan dalam negeri. Agar, katanya, Indonesia tidak terjerumus dalam jurang persoalan, seperti disintegrasi dan kekacauan politik lainnya.

Berita Terkait
Baca Juga