BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Luwu Utara Terendah di Tanah Luwu

BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Luwu Utara Terendah di Tanah Luwu

ABATANEWS, LUWU UTARA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Luwu Utara menjadi yang terendah di wilayah tanah Luwu, yakni 3.01 per Agustus 2021. Untuk tingkat provinsi, Luwu Utara berada pada posisi terendah ke-8. Sementara Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM), Luwu Utara mengalami peningkatan dari tingkat sedang ke tingkat tinggi, yakni di angka 70,02.

Hal ini diungkap Subkoordinator Fungsi Neraca Produksi BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Asep Yahya, dalam paparannya pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Data Statistik Sosial Kependudukan dan Perkembangan Ekonomi Kabupaten Luwu Utara Tahun 2021, Senin (6/12/2021) di Ruang Command Center Kantor Bupati. “IPM Luwu Utara ada peralihan dari tingkat sedang ke tinggi, yaitu 70,02. Ini sudah termasuk kategori tinggi,” ungkap Asep.

Dikatakan Asep, Kabupaten Luwu Utara di tahun 2021 memiliki pertumbuhan IPM rata-rata lebih baik dibanding provinsi. “Luwu Utara masuk 10 besar kabupaten/kota di Sulsel untuk tingkat pertumbuhan IPM tahun 2021, yakni naik 0,66% dari tahun 2020 ke 2021, tepatnya di angka 70.02,” imbuhnya.

Sementara Plt Kabid Statistik Sosial BPS Sulsel, Arif Miftahuddin, mengatakan bahwa berdasarakan Sensus Penduduk (SP) Tahun 2020, jumlah penduduk Luwu Utara menempati urutan ke-11 terbanyak di Sulsel, dan tingkat pertumbuhan penduduk usia produktif (usia 15-65 tahun) di Luwu Utara mengalami peningkatan, dari 60% menjadi 68%.

Arif mengatakan, meningkatnya jumlah usia produktif di Luwu Utara berarti bahwa Pemda tinggal meningkatkan kualitas kategori usia produktif. Apalagi, kata dia, kategori ini didukung oleh peningkatan IPM Luwu Utara yang sudah masuk kategori tinggi. “Ini juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Luwu Utara,” beber Arif.

Dengan kondisi yang baik ini, Arif tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Luwu Utara atas dukungan yang begitu besar, sehingga Sensus Penduduk Tahun 2020 yang lalu bisa selesai dengan lancar dan baik. “Pada Mei-Juni tahun 2022 nanti, BPS akan melakukan pendataan. Untuk itu, kami minta dukungan karena mungkin nanti akan melibatkan banyak petugas untuk data SP2020 di Tahun Anggaran 2022,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, berharap data yang disampaikan BPS itu bisa dimanfaatkan dengan baik, utamanya pemanfaatannya dalam perencanaan pembangunan. “Dengan data-data ini, kita bisa menyusun, sekaligus menjadi bahan untuk mengevaluasi program-pragram pemerintah ke depan,” jelas Indah.

Bupati dua periode ini berharap tiap Perangkat Daerah dapat bersinergi dengan baik antara satu dengan yang lain. “Dalam penggunaan anggaran, kita ingin dalam intervensinya, setiap yang kita keluarkan untuk warga, betul-berul tepat sasaran dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” harap Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Masih Indah, program-program pemerintah sudah on the track. Cuma, kata dia, percepatan dalam implementasinya harus lebih ditingkatkan lagi, sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa terus diakselerasi. “Dalam melihat data-data ini, kita butuh yang namanya kepedulian dan ketelitian dari kita semua agar semua program tepat sasaran,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Data Statistik Sosial Kependudukan dan Perkembangan Ekonomi Kabupaten Luwu Utara Tahun 2021, di antaranya adalah Sekretaris Daerah (Sekda), Armiadi, BPS Luwu Utara serta para Kepala Perangkat Daerah. (*)

Berita Terkait
Baca Juga