BNPB: Korban Meninggal Erupsi Semeru 46 Orang, 9.374 Jiwa Mengungsi
ABATANEWS — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan laporan dari Pos Komando (Posko) Penanganan Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru saat ini total orang yang meninggal akibat bencana ini sebanyak 46 jiwa.
Sementara, pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 9.374 jiwa, dengan rincian laki-laki 4.576 dan perempuan 4.798 jiwa.
“Terkait dengan dampak korban jiwa, Posko merilis korban meninggal dunia sebanyak 46 jiwa, luka berat 18 dan luka ringan 12. Sedangkan data sementara warga mengungsi berjumlah 9.374 jiwa, dengan rincian laki-laki 4.576 jiwa dan perempuan 4.798,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (13/12/2021).
Jumlah warga mengungsi ini tersebar di 129 titik, baik di wilayah Kabupaten Lumajang, dan kabupaten tetangga, seperti Malang, Probolinggo, Blitar dan Jember. Posko mengidentifikasi pos-pos pengungsian terpusat dengan jumlah penyintas besar yang berada di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro dengan 8 titik dengan jumlah total 3.538 jiwa, Pasirian 6 titik dengan 2.081 jiwa dan Pronojiwo 4 titik 1.056 jiwa. Titik-titik pos pengungsian sisanya tersebar di sejumlah kawasan atau kecamatan lain di Kabupaten Lumajang.
Selain itu, Posko tidak hanya memberikan pelayanan dasar kepada warga terdampak. Kesehatan hewan, khususnya yang dimiliki masyarakat, menjadi perhatian selama masa tanggap darurat.
Data sementara per kemarin, Minggu (12/12), pukul 18.00 WIB, hewan terdampak erupsi Semeru sebagai berikut, sapi 764 ekor, kambing 684 ekor dan unggas 1.578 ekor. Hingga kini, petugas masih mendata hewan terdampak milik warga yang terdampak material vulkanik saat Gunung Semeru meletus.
Posko memiliki tiga pos untuk pendistribusian pakan ternak dan pelayanan kesehatan (keswan) di bawah koordinasi Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang. Ketiga pos tersebut berada di Desa Sumberwuluh, Sumbermujur dan Supiturang.