Besok, Pemerintah Buka Lagi Ekspor Batu Bara
ABATANEWS, JAKARTA – Usai diprotes Korea Selatan dan Jepang, pemerintah akhirnya membuka kembali keran ekspor batu bara mulai Rabu (12/1/2022) besok. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan di Kompleks Istana Kepresidenan, pada Senin (10/1/2022).
Keputusan ini terbilang cukup ganjal. Pasalnya, pemerintah baru saja mengumumkan akan menghentikan sementara ekspor batu bara untuk periode Januari 2022.
Kendati demikian, ekspor tidak dilakukan secara penuh, melainkan bertahap. Dijelaskan, keputusan itu diambil karena saat ini kebutuhan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN sudah berangsur membaik.
Ia mengatakan pasokan cadangan batu bara untuk PLTU sudah cukup untuk kebutuhan 15 hari dan mengarah ke 25 hari.
“Kemudian nanti kapan mau di buka ekspor? bertahap dimulai Rabu,” kata Luhut.
Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara. Langkah ini dilakukan terkait ancaman krisis listrik yang melanda 10 juta pelanggan PLN di Jawa, Madura dan Bali.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan ancaman krisis terjadi akibat rendahnya realisasi kewajiban pemenuhan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/ DMO) dari pengusaha batu bara.
Ia menambahkan realisasi itu membuat pembangkit PLN mengalami defisit pasokan batu bara pada akhir tahun kemarin. Menurutnya, persediaan batu bara yang aman di PLTU PLN adalah di atas 20 hari operasi.
“Dari 5,1 juta metrik ton (MT) penugasan dari Pemerintah, hingga tanggal 1 Januari 2022 hanya dipenuhi sebesar 35 ribu MT atau kurang dari 1 persen. Jumlah ini tidak dapat memenuhi kebutuhan tiap PLTU yang ada. Bila tidak segera diambil langkah-langkah strategis maka akan terjadi pemadaman yang meluas,” ungkap Ridwan seperti dikutip dari website Kementerian ESDM, Sabtu (1/1/2022). (*)