Bersama Forum Kemanusian, dr Udin Malik Gaungkan Tak Memberi di Jalanan
ABATANEWS, MAKASSAR — Ketua Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM), dr Udin Malik bersama forum kemanusian Kota Makassar bertemu di Hotel Karebosi Premier, Jumat (12/05/2023).
Pertemuan tersebut dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi pengumpulan uang atau barang.
Dalam pertemuan tersebut, selain menekankan untuk lebih mensosialisasikan bagaimana masyarakat bisa paham untuk tidak memberi di pinggir jalan. Pertemuan tersebut juga mendiskusikan beberapa metode untuk orang-orang yang ingin bersedekah.
Dokter Udin Malik yang juga merupakan Formatur Pengurangan Risiko Bencana Makassar itu mengajak individu yang tergabung dalam forum kemanusian lebih menggaungkan ke masyarakat untuk tidak memberi di jalan.
Khususnya memberi anak jalanan (anjal). Termasuk gelandangan dan pengemis (gepeng).
“Ada banyak inovasi yang bisa dimunculkan menjadi wadah masyarakat yang ingin bersedekah,” ujarnya.
Salah satunya, membuat forum yang mendata kelompok rentan atau kurang mampu di sekitar tempat tinggal. Lalu menyediakan semacam celengan, dana yang terkumpul lalu disalurkan dengan menghadirkan barang yang dibutuhkan mereka.
Hal itu tidak sulit kata dr Udin Malik. Hanya butuh kesiapan dan kesungguhan.
Pemuda yang akrab disapa Kaka Dokter itu mencontohkan yang saat ini dilakukannya.
Program yang dicontohkan seperti Makassar Siap Sekolah (Massikola). Dimana saat ini sudah ada sekitar 230 anak putus dan tidak sekolah dikembalikan bersekolah.
Sebahagian besar anak putus sekolah itu karena masalah ekonomi. Saat ini yang dikembalikan itu juga berkat bantuan berbagai pihak, sehingga mereka bisa difasilitasi. Baik kebutuhan individu maupun sekolahnya.
“Bisa disampaikan ke masyarakat bahwa mending kita celeng itu untuk sedekah Ta baru kita salurkan ke gerakan sosial. Salah satunya Massikola, forum yang untuk anak putus dan tidak sekolah,” ucapnya.
Tidak hanya program Massikola. Saat ini melalui FKKM, dr Udin Malik menyampaikan bahwa ada program 1 Anak 1 Warung Makan untuk pengendalian stunting.
Program itu juga jalan, kata Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 dengan predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu berkat sedekah atau bantuan orang-orang.
Uji studi dilakukan di Kelurahan Ballaparang. Dalam program tersebut melibatkan 11 anak, 9 pendamping, dan didampingi 7 warung. Konsepnya 1 porsi ke 1 anak per hari, apa yang diberikan ke anak tersebut adalah CSR dari warung makan tersebut.
“Alhamdulillah baru beberapa hari cukup membantu menaikan berat badan anak,” bebernya.
Banyak persoalan sosial yang perlu dijadikan perhatian. Ini agar kita bersama pemerintah bisa membawa Makassar terus baik.