Beda Pandangan SBY, Erick Thohir Yakin Indonesia Tidak Kena Dampak Resesi
ABATANEWS, JAKARTA — Mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, dunia kini sedang mengalami resesi ekonomi. SBY merujuk pada pernyataan bos Bank Dunia dan IMF, yang disiarkan via akun Twitter pribadinya, pada Selasa (11/10/2022).
Namun, bagi Menteri BUMN, Erick Thohir punya pandangan berbeda atas hal tersebut. Baginya, meski dunia sedang menuju krisis ekonomi yang berpotensi akan makin buruk tahun 2023, Indonesia dianggap tidak akan mendapatkan dampak yang begitu signifikan.
“Jadi kalau bapak dan ibu lesu berarti salah mengambil posisi, karena Indonesia tidak resesi. Kalau kita lihat juga dari data-data ke belakang, bahwa (ekonomi) kita akan terus tumbuh sampai 2045 5 persen, dan akan memposisikan kita menjadi negara ekonomi terbesar di dunia,” kata Erick Thohir dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).
Erick malah yakin Indonesia kelak bakal jadi 5 besar negara kekuatan ekonomi dunia. Apalagi itu didukung oleh kelompok masyarakat menengah atas (middle class) yang terus tumbuh.
Belum lagi, katanya, Indonesia disebutnya punya empat modal besar untuk menopang pengembangan ekonomi nasional.
“Artinya ketika saya diminta bicara di media luar negeri, waktu itu di Singapura banyak pihak men-challenge juga, kenapa Anda yakin bahwa Indonesia akan tumbuh seperti itu. Saya yakinkan mereka, ada pepatah Indonesia memiliki kekuatan pondasi yang tentu menjadi buah pikiran saya di 4 industri ini,” ujarnya.
Pertama, Erick menyebut kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia bisa lebih digenjot dengan cara hilirisasi dan industrialisasi.
“Sudah terlalu lama bangsa kita yang mempunyai sumber daya alam ini beratus-ratus tahun hanya dieksploitasi untuk mengirim bahan baku. Padahal turunan dari bahan baku itu adalah sesuatu pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Kedua, ia juga menyinggung soal ketahanan pangan RI. Menurut dia, Indonesia kini tenga mengemban misi untuk menjadi lumbung pangan dunia. “Kemarin Singapura kekurangan ayam, Indonesia yang menyelamatkan ketika Malaysia tidak mau memberikan reserve dari kebutuhan ayam,” imbuhnya.
Ketiga, Indonesia dikatakannya punya potensi di sektor ekonomi kreatif luar biasa besar. Terlebih saat ini mayoritas penduduknya, yakni 54 persen dari populasi berada di bawah usia 40 tahun.
“Kalau kita tarik di bawah usia 18 tahun lebih besar lagi, industri kreatif adalah satu potensi pertumbuhan ke depan. Apakah makanan, olahraga, musik, film, fashion, pariwisata. Kita mempunyai potensi yang luar biasa dalam menggarap industri ini,” bebernya.
Terakhir, ekonomi digital jadi pekerjaan rumah yang harus terus dikembangkan. Erick menganggap potensi di bidang ekonomi digital bisa membuat ekonomi RI ke depan tumbuh konsisten di angka 5 persen setiap tahun.
“Digital ekonomi kita kurang lebih Rp 4.500 triliun. Ini adalah yang terbesar di Asia tenggara, 40 persen digital ekonomi Asia Tenggara adalah di Indonesia. Digital ekonomi adalah sebuah pertumbuhan yang sangat potensial yang tidak boleh kita nomorduakan,” tegasnya.