Bareskrim Ungkap Pemalsuan SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Sejak Era Jokowi

ABATANEWS, TANGERANG — Kasus dugaan pemalsuan surat sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di Desa Kohod, Tangerang, semakin mengungkap fakta baru. Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menemukan bahwa praktik ini diduga telah berlangsung sejak 2021 atau era pemerintahan Joko Widodo. Namun, sosok utama di balik kasus ini masih menjadi tanda tanya besar.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa temuan ini berasal dari pemeriksaan terhadap 44 saksi dalam kasus dugaan pemalsuan surat izin terkait pagar laut di Tangerang.
“Sampai saat ini kita sudah melaksanakan pemeriksaan kepada saksi sebanyak 44 orang. Dari pemeriksaan ini, kita sudah mendapatkan peristiwa pemalsuan tersebut terjadi sejak 2021 sampai saat ini di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang,” ujarnya di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025) malam.
Penyidik juga telah mengantongi nama terlapor dalam kasus ini, yaitu AR. Namun, hingga kini, identitas lebih lanjut mengenai AR dan latar belakangnya masih belum diungkap ke publik.
“Kita belum berkembang sampai situ,” kata Djuhandhani.
Meski demikian, polisi telah mengidentifikasi modus operandi yang digunakan dalam aksi pemalsuan ini. AR dan komplotannya diduga membuat dokumen palsu untuk mengajukan permohonan pengukuran dan pengakuan hak ke kantor pertanahan Kabupaten Tangerang.
“Di mana terlapor dan kawan-kawan itu membuat menggunakan surat palsu dalam melakukan permohonan pengukuran dan permohonan pengakuan hak ke kantor pertanahan Kabupaten Tangerang,” jelas Djuhandhani.
Selain itu, ia mengisyaratkan adanya pihak lain yang turut berperan dalam kasus ini. Polisi masih mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap keterlibatan mereka.
Hingga kini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini. Penyidik masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (Labfor) terhadap dokumen-dokumen yang diduga palsu.
“Pada prinsipnya, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri melaksanakan upaya-upaya penyidikan secara profesional dan terus transparan kepada masyarakat, perkembangan terkait penyidikan terbitnya SHGB di dalam kasus pagar laut, yang terjadi di Tangerang,” pungkas Djuhandhani.