Banjir Bandang di Sumatera, BPBD Aceh Barat Pastikan Seluruh Pengungsi Kembali ke Rumah

Banjir Bandang di Sumatera, BPBD Aceh Barat Pastikan Seluruh Pengungsi Kembali ke Rumah

ABATANEWS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat memastikan seluruh pengungsi korban banjir bandang dan banjir luapan telah kembali ke rumah masing-masing. Dengan begitu, pengungsi tak lagu bertahan di lokasi pengungsian.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPBD Kabupaten Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah mengatakan meski pengingsi telah kembali, upaya pemulihan dan pembangunan infrastruktur masih terus dilakukan. Terutama untuk menjangkau masyarakat yang masih terlindungi.

Para korban tersebar di sepuluh kecamatan, yakni Kecamatan Johan Pahlawan sebanyak 5.753 jiwa atau 1.971 KK, Kecamatan Kaway XVI sebanyak 6.871 jiwa atau 2.542 KK, Kecamatan Meureubo sebanyak 3.989 jiwa atau 1.386 KK, Kecamatan Pante Ceureumen sebanyak 6.886 jiwa atau 2.121 KK, serta Kecamatan Sungai Mas sebanyak 862 jiwa atau 500 KK.

Selain itu, warga terdampak juga tercatat berada di Kecamatan Woyla sebanyak 6.402 jiwa atau 2.256 KK, Kecamatan Woyla Timur sebanyak 1.367 jiwa atau 458 KK, Kecamatan Woyla Barat sebanyak 4.486 jiwa atau 1.511 KK, Kecamatan Arongan Lambalek sebanyak 3.219 jiwa atau 1.056 KK, serta Kecamatan Panton Reue sebanyak 55 jiwa atau 25 KK.

Pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan logistik untuk fase tanggap darurat ( masa panik ) kepada para korban, berupa beras, telur, minyak goreng, mi instan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Namun, saat ini masih terdapat 117 jiwa atau 37 KK di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen yang terlindungi akibat akses jalan yang rusak parah.

Perbaikan infrastruktur jalan menjadi kunci untuk memastikan distribusi bantuan berkelanjutan, akses layanan kesehatan, dan pemulihan ekonomi berjalan lancar di daerah yang paling parah.

Dengan kembalinya pengungsi ke rumah, fokus penanganan bencana kini bergeser dari fase tanggap darurat ke fase pemulihan dan rehabilitasi. Termasuk perbaikan rumah rusak dan pemulihan mata pencaharian warga.

Berita Terkait
Baca Juga