Atlet Sulsel Diberangkatkan Bertahap ke Papua

Atlet Sulsel Diberangkatkan Bertahap ke Papua

ABATANEWS, MAKASSAR – Para atlet Sulsel yang akan bertanding di PON XX Papua mulai diberangkatkan secara bertahan mulai pekan ini.

Diawali keberangkatan tim futsal ke Mimika pada tanggal 21 September. Menyusul tim cricket, pada 22 September keesokan harinya.

Tim kriket tiba di Jayapura dan dijemput langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel Andi Arwin Azis. Tim cricket ini didampingi Kadispora diterima oleh Panitia PON untuk klaster Jayapura.

Selanjutnya pada Jumat, 24 September, Sulsel kembali mengirim beberapa tim cabor ke Papua. Diantaranya, dayung, panjat tebing, sepak bola, sepak takraw dan muaythai. Kemudian pada 26 September, akan berangkat lagi cabor panahan.

“Beberapa cabor lainnya akan menyusul pada pekan berikutnya. Kita mengirim secara bertahap ini disesuaikan dengan jadwal pertandingan masing-masing cabor,” ujar Kadispora Sulsel, Andi Arwin Azis di Makassar, Sabtu (25/9/21).

Adapun tim cabor yang akan berangkat paling terakhir diantaranya, kempo, karate dan bola basket.

Tim kempo Sulsel akan berangkat pada 6 Oktober, disusul tim karate pada 8 Oktober. Sedangkan tim bola basket Sulsel, berangkat pada 9 Oktober.

*Kontingen Sulsel Dikawal 20 Personel Brimob dan Tim Medis

Arwin menyebut, selama berada di Papua, para atlet Sulsel mendapat pengawalan ketat dari Brimob Polda Sulsel yang dipimpin langsung Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Muhammad Anis Prasetio Santoso.

Sedikitnya 20 personel Brimob juga akan diberangkatkan secara bertahap untuk kemananan dan keselamatan para atlet selama berada di Papua.

“Pasukan pengamanan dikirim bertahap disesuaikan dengan cabor dan klaster pertandingan. Masing-masing klaster dijaga 4 – 5 personel Brimob Polda Sulsel dengan persenjataan lengkap untuk mengawal dan menjamin keselamatan atlet kita,” jelas Arwin.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyiagakan tim medis pada masing-masing klaster. Tim medis senantiasa memantau kesehatan atlet Sulsel. Hal itu dilakukan guna memastikan kondisi atlet tetap fit, baik sebelum maupun setelah bertanding.

Menurut Arwin, ada dua ancaman kesehatan yang mengintai para atlet. Selain covid-19, juga penyakit malaria.

“Sehingga kita harus waspada terhadap dua penyakit ini.
Kami mewanti-wanti atlet untuk menjaga protokol kesehatan. termasuk membatasi interaksi dengan orang luar dan membatasi mobilitas mereka selama di Papua,” pungkas Arwin.

Berita Terkait
Baca Juga