Antisipasi Sulaman Karawo Punah, Penjagub Hamka Bakal Berikan Bantuan

Antisipasi Sulaman Karawo Punah, Penjagub Hamka Bakal Berikan Bantuan

ABATANEWS, GORONTALO – Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer mengkhawatirkan sulaman karawo akan punah digilas zaman. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dirinya bakal memberikan bantuan agar pengrajin kecil bisa terus eksis.

Hamka pun turut mengunjungi langsung tiga kelompok industri sulaman karawo yang ada di Kabupaten Gorontalo. Tiga lokasi ini diantaranya Karawo Molalahu Jaya di Desa Molalahu Kecamatan Pulubala, kelompok pengrajin karawo di Desa Talumelito dan Kelompok Wanita Tani Moloohu di Desa Tuladenggi Kecamatan Telaga Jaya.

“Yang kita takutkan ini bagaimana kalau tidak ada lagi orang yang ingin menjadi pengrajin karawo. Tapi alhamdulillah setelah melakukan kunjungan ini ternyata masih banyak yang mau dan bisa,” kata Hamka usai mengunjungi Kelompok Wanita Tani Moloohu, di Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Rabu (4/1/2023).

Hamka merasa lega dengan masih terdapat banyak pengrajin kecil yang mau melestarikan karawo. Ia juga menyimpulkan ada hal yang menjadi persoalan terhadap beberapa pengrajin kecil yakni permodalan dan pemasaran.

Tarif yang bisa dibilang terlalu murah juga dianggap menjadi salah satu alasan mengapa pengrajin karawo hanya menjadi pekerjaan sampingan. Untuk itu, melalui kunjungan bersama Dekranasda Provinsi Gorontalo dan Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo, Hamka menyatakan siap memberikan bantuan.

Agar karawo ini tetap lestari dan pengrajinnya pun sejahtera. Pasalnya, hal ini juga dinilai dapat mendorong perekonomian daerah.

“Kerajinan tangan yang satu ini (karawo) sangat sulit buatnya, kalau kita cari di seluruh dunia mungkin hanya ada di Gorontalo. Untuk itu kita harus upayakan karawo ini tetap lestari dan pengrajinnya juga sejahtera,” kata Hamka.

Disamping itu, Staf Ahli Bidang Budaya dan Sportivitas Kemenpora RI ini menghimbau agar pengrajin karawo tidak menjadikan kegiatan ini sebagai pekerjaan sampingan saja. Namun bisa ditekuni agar kualitas dan kuantitas karawo sendiri terjaga.

“Kami juga berharap generasi penerus yang akan menjaga dan melestarikan karya seni ini segera disiapkan. Seperti mengajarkan menyulam karawo pada siswa siswi yang ada di SMA/SMK,” pungkasnya.

Berita Terkait
Baca Juga